KONTAN.CO.ID - Ada banyak benda-benda, baik yang berukuran kecil maupun besar, yang menghuni sistem tata surya kita selain planet dan bintang. Meskipun kecil, benda-benda langit yang kecil di tata surya sebenarnya memiliki ukuran yang cukup besar. Benda kecil di tata surya yang berhasil masuk ke Bumi rata-rata memiliki ukuran yang besar sehingga tidak habis terkikis oleh atmosfer.
Apa saja benda-benda kecil yang ada di tata surya? Simak penjelasannya berikut ini, dirangkum dari situs
Direktorat SMP Kemendikbud Ristek.
Baca Juga: Kedudukan, Sifat, dan Fungsi UUD 1945 sebagai Dasar Hukum Tertinggi di Indonesia Asteroid dan meteorid
Asteroid dan meteorid merupakan beberapa benda kecil yang ada di tata surya kita. Ada banyak kedua jenis benda ini yang melayang-layang di luar angkasa. Asteroid terbentuk dari objek yang tersisa dari pembentukan tata surya. Ketika gas dan debu bergabung dengan matahari maka beberapa material akan bergabung dan menjadi batuan terestrial dan menjadi planet gas yang turut mengelilingi matahari. Debu yang lebih kecil lagi dan tidak mampu menjadi planet akan menjadi asteroid. Asteroid ini bisa berasal dari Sabuk Asteroid maupun Sabuk Kuiper. Sedangkan meteoroid adalah benda langit yang terbentuk dari pecahan asteroid. Terkadang saat sedang melakukan orbit, asteroid satu dan yang lainnya bisa saja saling bertabrakan dan mengakibatkan beberapa bagiannya pecah. Pecahan tersebutlah yang selanjutnya kita kenal dengan meteoroid. Peristiwa meteorid yang terpengaruh gravitasi bumi disebut meteor yang kemudian memasuki atmosfer bumi biasa disebut bintang jatuh, sisa meteorid yang sampai ke bumi disebut meteorit.
Awan oort
Awan oort yang berada sangat jauh di tepi luar tata surya tersebut dikenal juga dengans nama waduk komet. Benda-benda dingin yang ada di awan oort ketika melintasi di dekat orbit Bumi mereka akan tampak sebagai komet yang sangat indah di langit dengan ekor kometnya. Berada pada jarak yang sangat jauh, pengaruh gaya gravitasi Matahari pada obyek di awan oort juga semakin lemah. Pada kondisi ini, pengaruh dari bintang lain yang melintas maupun gangguan lainnya akan dengan mudah mengubah orbit komet-komet tersebut. Akibatnya jika ada gangguan, obyek yang ada di benda kecil di tata surya ini akan terganggu dan masuk ke bagian dalam tata surya dan kita lihat sebagai komet atau justru terlontar ke luar dari sistem tata surya menuju ruang antarbintang. Hal ini terjadi khususnya pada komet di bagian tepi terluar awan oort. Pada bagian terluar awan oort inilah, komet-komet periode panjang berada.
Baca Juga: Calon Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2023 Bisa Daftar KIP Kuliah, Ini Syarat dan Caranya Komet
Komet atau bintang berekor adalah benda kecil selanjutnya yang terdapat di luar angkasa. Komet merupakan anggota sistem tata surya kita yang mempunyai lintasan sangat lonjong. Benda-benda ini memiliki eksentrisitas orbit tinggi, secara umum perihelionnya terletak di planet- planet bagian dalam dan letak aphelionnya lebih jauh dari Pluto.
Komet berasal dari bahasa Yunani Komet yang berarti rambut. Komet tersusun atas senyawa-senyawa amonia, metana, air dan silikat yang biasanya dikenal sebagai es volatil. Bagian komet terdiri dari kepala yang merupakan bagian padat dan ekor komet yang berupa gas yang selalu menjauhi Matahari dan berubah-ubah ukurannya. Ketika sebuah komet memasuki tata surya bagian dalam, jarak nya yang dekat dengan matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi, yang menghasilkan ekor gas dan debu panjang, yang sering dapat dilihat dengan mata telanjang. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News