JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said hari ini melaporkan masalah pembubaran Pertamina Energy Trading Limited atau Petral kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, pembubaran ini memang sudah sesuai dengan arahan Jokowi sebelumnya ketika meminta menginvestigasi anak perusahaan Pertamina itu. Hasilnya, keberadaan Petral memang telah membuat negara boros setiap melakukan impor minyak bumi. Bahkan dalam tiga bulan terakhir, ketika pemerintah mengimpor minyak tanpa perantara Petral ada penghematan sebesar US$ 22 juta. "Petral ini urusannya dengan suplai dan permintaan yang lebih efisien," ujar Sudirman, Jumat (15/5) di Istana Negara, Jakarta.
3 bulan tanpa Petral pemerintah hemat US$ 22 juta
JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said hari ini melaporkan masalah pembubaran Pertamina Energy Trading Limited atau Petral kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, pembubaran ini memang sudah sesuai dengan arahan Jokowi sebelumnya ketika meminta menginvestigasi anak perusahaan Pertamina itu. Hasilnya, keberadaan Petral memang telah membuat negara boros setiap melakukan impor minyak bumi. Bahkan dalam tiga bulan terakhir, ketika pemerintah mengimpor minyak tanpa perantara Petral ada penghematan sebesar US$ 22 juta. "Petral ini urusannya dengan suplai dan permintaan yang lebih efisien," ujar Sudirman, Jumat (15/5) di Istana Negara, Jakarta.