3 Gangguan belajar yang sering ditemui anak-anak



KONTAN.CO.ID -  Anak Anda kesulitan belajar hal tertentu? Mungkin buah hati mengalami gangguan belajar sehingga dia kesulitan mempelajari sesuatu. 

Bersumber dari unggahan Instagram Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), Anak Berkesulitan Belajar (ABB) mengalami hambatan perkembangan dan belajar yang unik dalam beberapa bidang akademik (10/2/2021).

ABB sering kali dianggap ceroboh, kurang teliti, dan bertingkah seenaknya. Namun, anak yang memiliki gangguan belajar sering kali tidak tahu mereka sedang melakukan kesalahan. 


Imbasnya, ABB sering merasakan tekanan psikis yang bisa mempengaruhi proses belajar mereka.  Ada tiga macam gangguan belajar yang biasa ditemui pada anak; disleksia, disgrafia, dan diskalkulia. 

Simak penjelasan tentang ketiga macam gangguan belajar pada anak berikut ini, dirangkum dari Mayo Clinic dan Web MD.

Baca Juga: Bisa Anda tiru, rahasia parenting sukses mendidik anak dari Bill Gates ini

  • Disleksia

Salah satu gangguan belajar anak yang sudah umum diketahui adalah disleksia. Disleksia adalah gangguan belajar dimana anak kesulitan membaca, mengeja, atau menulis. 

Gangguan ini mempengaruhi bagian pada otak yang berfungsi memproses bahasa.

Anak penderita disleksia memiliki kesulitan dalam memahami suara dan kesulitan menghubungkan suara tersebut dengan huruf atau kata. 

Namun ada program khusus yang bisa membantu anak disleksia agar mereka bisa belajar dengan baik.

  • Disgrafia

Jika disleksia membuat penderitanya kesulitan mengolah bahasa menjadi ucapan, maka disgrafia adalah gangguan mengolah bahasa menjadi tulisan. 

Anak dengan gangguan ini kesulitan menulis dengan tangan sehingga membuat tulisan mereka tidak tersusun dengan baik. 

Disgrafia bisa disebabkan oleh masalah pada sistem saraf yang berimbas pada motorik halus yang dibutuhkan untuk menulis. 

Penderita disgrafia sering salah saat mengeja kata saat menulis dengan tangan. Bentuk tulisan tangan mereka sering tidak jelas dan memiliki bentuk yang tidak konsisten. 

Saat diminta menulis atau menyalin, mereka melakukannya dengan lebih lambat dari anak kebanyakan.

  • Diskalkulia

Beberapa anak memiliki gangguan belajar saat mereka mempelajari angka atau matematika. 

Diskalkulia adalah gangguan belajar dimana penderitanya kesulitan memecahkan masalah yang berkaitan dengan angka. 

Seringkali penderita diskalkulia mendapatkan nilai yang rendah di bidang matematika, namun tidak di bidang lainnya. 

Anak dengan gangguan belajar ini sering kali kesulitan memahami matematika dasar. Beberapa anak mulai bisa menghitung tanpa mengandalkan jari. Namun penderita diskalkulia masih bergantung pada jari saat mereka berhitung.

Selanjutnya: 5 Tips meningkatkan daya ingat anak, sederhana dan mudah diterapkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News