KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada sejumlah orang yang memiliki golongan darah tertentu memiliki risiko besar terkena serangan jantung. Berdasarkan hasil penelitian, para peneliti menemukan bahwa orang-orang dengan golongan darah A, B, dan AB mungkin memiliki risiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular – terutama serangan jantung – daripada orang-orang dengan golongan darah O. Melansir dari
Medical News Today, penulis utama studi Tessa Kole, dari University Medical Center Groningen di Belanda, mengatakan bahwa temuan mereka menunjukkan bahwa profesional kesehatan harus mempertimbangkan golongan darah seseorang ketika menilai risiko kardiovaskular mereka.
Ada beberapa faktor risiko serangan jantung yang bisa diatasi, seperti pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan merokok.
Baca Juga: Hati-hati! Ini 5 Makanan Pemicu Penyakit Jantung, Perlu Diwaspadai Namun, beberapa faktor risiko serangan jantung tidak dapat diubah, seperti usia, jenis kelamin, dan riwayat keluarga penyakit jantung. Studi baru menunjukkan bahwa golongan darah harus ditambahkan ke daftar tersebut. Dalam penelitian tersebut, Kole dan tim sampai pada temuan mereka dengan melakukan meta-analisis studi yang melaporkan golongan darah peserta dan kejadian kardiovaskular, termasuk serangan jantung, penyakit jantung, gagal jantung, dan kematian kardiovaskular.
Baca Juga: Bisa membantu meredakan diabetes melitus, ini manfaat buncis untuk kesehatan Data tersebut mencakup lebih dari 1,3 juta orang dewasa yang merupakan bagian dari 11 kohort di sembilan studi. Para peneliti menggunakan data untuk menilai bagaimana setiap golongan darah dapat memengaruhi risiko kejadian koroner, gabungan kejadian kardiovaskular, dan kejadian koroner yang fatal. Tim mengidentifikasi 771.113 orang dengan golongan darah non-O dan 519.743 orang dengan golongan darah O dalam analisis semua kejadian koroner. Di antara orang dengan golongan darah non-O, 1,5 persen (11.437) mengalami kejadian koroner, dibandingkan dengan 1,4 persen (7.220) orang dengan golongan darah O. Dalam analisis kejadian kardiovaskular gabungan, para peneliti mengidentifikasi 708.276 orang dengan golongan darah non-O dan 476.868 orang dengan golongan darah O. Di antara individu dengan golongan darah non-O, 2,5 persen (17.449) mengalami kejadian kardiovaskular, dibandingkan dengan 2,3 persen (10.916) yang memiliki golongan darah O. Menjelaskan apa yang ditunjukkan oleh temuan ini, Kole mengatakan bahwa memiliki golongan darah non-O dikaitkan dengan 9 persen peningkatan risiko kejadian koroner dan 9 persen peningkatan risiko kejadian kardiovaskular, terutama infark miokard.
Baca Juga: Terong Punya Manfaat Baik Sekaligus Efek Samping Buruk bagi Kesehatan Sementara penelitian ini tidak dirancang untuk menunjukkan mekanisme yang mendasari hubungan antara golongan darah dan risiko kardiovaskular, para peneliti mengusulkan beberapa penjelasan.
Misalnya, mereka mencatat bahwa individu dengan golongan darah non-O memiliki konsentrasi protein pembekuan darah yang lebih tinggi. Faktor ini disebut faktor von Willebrand. Sejumlah 60% keuntungan dari artikel Health Kompas.com disalurkan untuk warga terdampak Covid-19. Dalam penelitian sebelumnya, faktor von Willebrand telah dikaitkan dengan kejadian trombotik. Selain itu, para peneliti menunjukkan bahwa orang dengan golongan darah non-O – terutama mereka yang memiliki golongan darah A – cenderung memiliki kadar kolesterol yang lebih tinggi. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "
Inilah Golongan Darah yang Berisiko Terkena Serangan Jantung" Penulis : Galih Pangestu Jati Editor : Galih Pangestu Jati Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie