3 Hal ini bisa picu kasus COVID-19 di Indonesia meroket lagi, waspada!



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satgas Penanganan COVID-19 memperingatkan agar masyarakat semakin waspada meskipun kasus corona di Indonesia terus melandai. 

Pasalnya, tren kasus positif COVID-19 di dunia mengalami kenaikan. Ambil contoh Inggris.  Lonjakan kasus positif COVID-19 terjadi di Inggris, kendati cakupan vaksinasi di negara tersebut telah melebihi 70% jumlah penduduk. 

“Kita ketahui, beberapa negara mengalami lonjakan kasus COVID-19 meski cakupan vaksinasi sudah cukup tinggi. Kali ini di Inggris, setelah sebelumnya beberapa negara Eropa lainnya, seperti Rusia. Hal ini adalah pengingat bagi kita semua, bahwa ancaman COVID-19 masih ada dan kita tidak boleh lengah, meski saat ini kondisi pandemi di Indonesia tertangani baik,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate seperti yang dikutip dari laman covid19.go.id.


Saat ini, tercatat lebih dari 50 ribu orang terinfeksi COVID-19 di Inggris. Namun, menurut pemerintah Inggris, kasus rawat inap dan kematian tetap rendah berkat dukungan program vaksinasi yang cukup tinggi. Berdasarkan data dari Our World Data, hingga 19 oktober 2021, cakupan vaksinasi di Inggris sudah mencapai 73,7% untuk dosis pertama dan 67,6% untuk dosis kedua.

Baca Juga: Data Corona Indonesia, 27 Oktober: Tambah 719 kasus baru, jumlah kasus aktif 12.735

“Lonjakan kasus baik di Inggris maupun Rusia adalah bukti nyata bahwa pandemi belum usai. Vaksinasi terbukti menjadi faktor penting untuk menekan risiko kematian. Oleh karena itu segerakan vaksinasi dan tetap gunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” katanya.

Berikut adalah tiga hal yang dapat memicu tren kasus COVID-19 di Indonesia maupun dunia mengalami kenaikan:

1. Relaksasi yang terlalu cepat dan tidak melalui tahapan-tahapan 2. Protokol kesehatan yang tidak disiplin 3. Pembelajaran tatap muka di sekolah

Baca Juga: Cara download sertifikat vaksin 1 dan 2 dengan 3 cara, masih sangat diperlukan

Itu sebabnya, Presiden Joko Widodo berpesan agar masyarakat Indonesia tetap hati-hati dan berada pada posisi waspada karena dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian.

"Kita juga perlu pengawasan di lapangan. Manajemen pengawasan lapangan ini sangat diperlukan sehingga kejadian-kejadian yang ada di negara lain tidak terjadi di sini," jelas Jokowi.

Selanjutnya: UPDATE Corona Indonesia, 27 Oktober: Tambah 719 kasus baru, jangan lupa pakai masker

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie