KONTAN.CO.ID - Jakarta.
Angina pectoris atau angin duduk adalah suatu penyakit yang ditandai dengan nyeri dada akibat otot jantung kurang mendapatkan pasokan oksigen dari aliran darah. Pasokan darah ke otot jantung terganggu karena adanya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh darah. Angin duduk dapat terjadi secara tiba-tiba. Jadi, angin duduk adalah penyakit yang terkait dengan penyakit jantung. Bukan hanya sekedar masuk angin.
Lantas, apa saja gejala angin duduk?
Baca Juga: Ini Beda Gejala Angin Duduk dengan Masuk Angin Biasa Penyebab angin duduk
Agar dapat bekerja dengan baik, jantung membutuhkan cukup darah yang kaya oksigen. Darah untuk jantung dialirkan oleh dua pembuluh besar yang disebut sebagai pembuluh koroner. Dirangkum dari laman
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga dan
Kompas.com (4/10/2021), penyebab utama angin duduk adalah terjadinya penyempitan atau penyumbatan pada pembuluh koroner tersebut. Selain itu, berikut adalah beberapa penyebab angin duduk:
- Aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah arteri koroner karena timbunan lemak (plak) mengeras
- Terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah
- Plak di pembuluh darah arteri pecah
- Aliran darah yang melewati katup jantung tidak lancar
- Gangguan pemompaan otot jantung
- Pembuluh darah arteri koroner kejang
- Pembuluh darah kecil yang menunju ke jantung fungsinya terganggu
- Kebiasaan merokok dan sering terpapar asap rokok
- Penyakit diabetes yang tidak terkontrol
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kolesterol jahat (low-density lipoprotein) dan trigliserida tinggi
- Keluarga ada yang punya riwayat penyakit jantung
- Gaya hidup kurang olahraga dan malas bergerak
- Obesitas
- Terlalu stres dan banyak tekanan
Baca Juga: Kenali Manfaat Aminophylline, Bisa Bantu Redakan Napas Sampai Mengi Jenis angin duduk
Sementara itu, berikut adalah beberapa jenis angin duduk yang dapat terjadi: 1. Angina stabil Angina stabil adalah kondisi yang dipicu oleh aktivitas fisik, misalnya olahraga. Saat seseorang berolahraga, jantungnya akan membutuhkan lebih banyak oksigen dari aliran darah. Kebutuhan tersebut tidak akan tercukupi jika terjadi penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh koroner. Serangan angin duduk stabil juga dapat dipicu oleh hal lain, seperti merokok, stres, makan berlebihan, dan udara dingin. 2. Angina tidak stabil Angina tidak stabil adalah keadaan yang dipicu oleh timbunan lemak atau pembekuan darah yang mengurangi atau menghalangi aliran darah menuju jantung. Meskipun pengidap sudah mengonsumsi obat dan istirahat, tetapi nyeri dada akibat angin duduk tidak stabil akan tetap ada. Jika tidak ditangani dengan baik, serangan angin duduk tidak stabil bisa berkembang menjadi serangan jantung.
Baca Juga: Waspadai! 5 Kebiasaan Ini Bisa Menyebabkan Hipertensi 3. Angina varian (angina duduk Prinzmetal) Angina varian adalah kondisi saat arteri jantung menyempit sementara akibat spasme atau kekakuan pembuluh darah. Orang yang sedang beristirahat pun bisa terkena angin duduk varian.
Hal ini dikarenakan angin duduk varian dapat terjadi kapan saja. Penyempitan sementara pada pembuluh darah ini menyebabkan pasokan oksigen dari aliran darah ke jantung menurun dan timbulah nyeri dada. Gejala pada angin duduk varian ini dapat diredakan dengan obat-obatan. Demikian penjelasan mengenai angin duduk, penyebab angin duduk, serta jenis-jenis angin duduk. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News