3 kelemahan layanan kargo Bandara Soekarno-Hatta



JAKARTA.  Hal ini disampaikan oleh Tri Sunoko, Direktur Utama Angkasa Pura II di Jakarta, Senin (19/2).

Menurut Tri, ada tiga kelemahan Bandara Soekarno Hatta, terkait pengiriman kargo, yakni:

Pertama, kapasitas terminal kargo yang terbatas hanya 500.000 ton per tahun. "Padahal pengiriman kargo di tahun 2012 mencapai 629.706 ton," ujarnya dalam acara Cargo Village Soekarno Hatta di Hotel Le Meridien, Jakarta, Selasa (19/2)


Kedua, kargo yang tiba di terminal rata-rata belum dalam kondisi siap untuk dibawa, sehiongga masih memerlukan proses pengepakan  ulang yang tentu saja mengurangi kapasitas daya tampung.

Ketiga, sebagian besar fasilitas penanganan kargo (cargo handling) masih dengan sistem konvensional, sehingga waktu proses handling lebih lama dan padat karya."Makanya perlu peningkatan infrastruktur fasilitas dan sistem handling menjadi semi-automatic dengan dukungan sistem IT kargo yang lebih modern," kata Tri.

Tri menjelaskan, dengan dibangunnya terminal kargo internasional Bandara Soekarno-Hatta di tahun 2014, maka akan menjadi solusi dari kelemahan pengiriman kargo yang ada di Bandara Soekarno-Hatta saat ini.

Dia bilang terminal kargo baru tersebut akan dapat mengangkut 1,5 juta ton kargo. "Terminal baru akan dilengkapi Integrated Cargo Terminals & ICT System dan Automated Cargo Handling Terminal System," ujarnya.

Dia juga bilang hal tersebut akan mengubah penanganan kargo yang saat ini masih konvensional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri