3 Penyebab Pusing setelah Makan Manis Berlebihan dan Cara Mengatasinya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pahami alasan dan penyebab kepala pusing setelah makan manis. Rasa tidak nyaman bisa timbul saat Anda terlalu banyak konsumsi gula tambahan.

Ketika seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula, ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan yang tajam.

Penurunan tajam ini dapat menyebabkan perubahan dalam aliran darah ke otak, yang pada gilirannya dapat menyebabkan sakit kepala.


Selain itu, bagi beberapa orang, konsumsi gula yang berlebihan juga dapat memicu migrain atau sakit kepala terkait tensi darah.

Baca Juga: Gagal Ginjal Kronis: Gejala, Penyebab, dan Perawatan Agar Tidak Memburuk

Pusing setelah makan manis

Seseorang dapat mengobati sebagian besar sakit kepala ringan hingga sedang. Namun, saat seseorang mengalami sakit kepala yang persisten, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.

Hal ini bisa menandakan masalah dengan kadar gula darah mereka atau masalah lainnya.

Untuk itu, Anda perlu mengenal beberapa penyebab sakit kepala yang dapat timbul secara tiba-tiba, dilansir dari Medical News Today.

Baca Juga: Renyah dan Lezat! Keripik Pisang Baik atau Buruk untuk Dimakan Sehari-Hari?

1. Diabetes

Ketika seseorang mengidap diabetes, tubuhnya tidak mampu mengatur kadar gula darah secara alami. Mereka perlu menggunakan obat, diet, atau strategi gaya hidup lainnya untuk mengelola kadar gula darah mereka.

Jika mereka tidak mampu melakukannya, kadar glukosa darah dapat naik terlalu tinggi atau turun terlalu rendah, menyebabkan sakit kepala dan gejala lainnya.

Tanpa pengelolaan yang efektif, diabetes dapat merusak pembuluh darah dan saraf. Hal ini dapat mengubah sirkulasi darah ke otak dan meningkatkan risiko sakit kepala.

Kerusakan pembuluh darah juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan otak yang menyebabkan sakit kepala. Sakit kepala tiba-tiba dan intens bisa disebabkan oleh stroke atau pecahnya aneurisma intrakranial.

2. Sakit kepala Migrain

Melewatkan makanan atau makan camilan manis daripada makanan bergizi mungkin memicu episode migrain, menurut The Migraine Trust.

Mengonsumsi makanan manis dapat menyebabkan tubuh menghasilkan dan melepaskan insulin tambahan. Hal ini menyebabkan penurunan gula darah dan tingkat gula darah rendah. Rendahnya kadar glukosa dapat memicu migrain pada beberapa orang.

Namun, hubungan tepat antara migrain dan gula masih belum jelas. Pada tahun 2020, ilmuwan mempublikasikan studi yang mengukur kadar glukosa darah pada 31 orang dengan migrain.

Temuan ungkap kadar tersebut lebih tinggi pada awal episode, tetapi menurun dari waktu ke waktu antara episode. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui mengapa hal ini terjadi.

Beberapa studi telah menyarankan bahwa mungkin ada hubungan antara pemanis buatan dan migrain, tetapi tidak semua hasil setuju, menurut analisis tahun 2017.

Pemicu migrain bervariasi antara individu, tetapi mencatat kapan dan bagaimana migrain terjadi dapat membantu menentukan apakah gula merupakan pemicu.

3. Sakit kepala akibat penarikan gula

Gula dapat membuat kecanduan. Hal ini dapat menyebabkan perubahan aktivitas otak yang mirip dengan yang dikaitkan ilmuwan dengan obat-obatan adiktif.

Konsumsi lebih sedikit gula dari biasanya juga dapat memicu sakit kepala "penarikan gula". Hal ini dapat terjadi pada hari pertama diet baru, misalnya, atau setelah mengurangi konsumsi permen atau minuman soda yang manis.

Penelitian dikutip dari Medical News Today tahun 2016 mencatat bahwa, saat terpapar tingkat sukrosa (jenis gula), otak menghasilkan lebih banyak dopamin.

Dopamin adalah neurotransmitter yang memainkan peran penting dalam kenikmatan, motivasi, dan suasana hati. Dopamin juga mungkin memiliki keterkaitan dengan kecanduan.

Sehingga, seseorang bisa berhenti mengonsumsi gula, otak mereka dapat mengalami keadaan penarikan, yang mungkin berkontribusi pada sakit kepala migrain. Mengurangi konsumsi gula secara bertahap dapat mengurangi gejala tersebut.

Cara mengatasi sakit kepala setelah makan manis

Untuk menghindari sakit kepala akibat gula, orang dapat mencoba:

  • Konsumsi makanan teratur dan bergizi
  • Pilih karbohidrat kompleks yang tidak diproses, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh
  • Konsultasi dokter untuk mengelola diabetes
  • Olahraga secara teratur
  • Batasi minuman bersoda yang manis, permen, dan makanan lain yang mengandung gula tambahan
  • Minum banyak air mencegah dehidrasi, yang dapat menjadi penyebab sakit kepala.
  • Terlalu banyak atau terlalu sedikit tidur dapat menyebabkan sakit kepala.
  • Rutin Yoga, relaksasi, dan bentuk latihan lainnya mungkin membantu.
  • Pastikan mengenal gejala sakit kepala dan kemungkinan penyebabnya agar dapat mengidentifikasi pemicu.
Demikian beberapa penyebab sakit kepala setelah makan manis yang perlu Anda waspadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News