3 tahun Jokowi, UKM baru naik jadi 3,1% populasi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) mencatat, makin banyak masyarakat yang memulai usaha sendiri. Jumlah wirausaha baru di Indonesia naik menjadi 3,1% dari jumlah penduduk dalam tiga tahun Pemerintahan Jokowi-JK.

Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram mencatat, sebelumnya, wirausaha baru di Indonesia hanya 1,56% dari populasi. 

"Awalnya target peningkatan jumlah wirausaha per tahun hanya 1 juta tapi ternyata dalam kurun lebih kuranga 3 tahun sudah mencapai 3,1% jumlah penduduk, ini kenaikan yang luar biasa," kata Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Agus Muharram, saat membuka acara Gebyar UKM Indonesia 2017 di SME Tower, Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa (24/10).


Di samping itu, kontribusi koperasi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga naik signifikan dalam tiga tahun terakhir menjadi 3,99%.

"Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan angka kontribusi koperasi terhadapa PDB ini bisa naik sampai 6% pada akhir tahun 2019. Demikian juga dengan jumlah wirausaha baru diupayakan mencapai bisa mencapau 5% jumlah penduduk, di akhir 2019," katanya.

Untuk mencapai itu, Agus Muharram mengatakan, perlu kerja sama berbagai pihak meliputi pemerintah, dunia bisnis, akademisi, dan para stakeholder termasuk asosiasi-asosiasi.

UKM go digital

Agus Muharram mengatakan, pihaknya mendukung penuh pelaksanaan Gebyar UKM Indonesia 2017 di Jakarta yang merupakan kota ke-8 dari 18 kota di Indonesia untuk penyelenggaraan acara serupa.

Gebyar UKM 2017 merupakan ajang seminar, kurasi, penghargaan bagi UKM hasil kerja sama antara Kementerian Koperasi dan UKM, MarkPlus Inc, International Council for Small Business (ICSB) Indonesia, dan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM).

"Kami selalu mendukung berbagai acara yang berupaya untuk meningkatkan jumlah wirausaha baru, memajukan UKM, dan meningkatkan peran koperasi dalam perekonomian," katanya.

Ia juga mendukung tekad para pelaku UKM yang hadir dalam acara tersebut untuk go digital. Menurut Agus, di era saat ini tidak ada UKM tanpa IT. "UKM tanpa IT bisa ketinggalan zaman," katanya.

Gebyar UKM Indonesia 2017 sendiri tahun ini mengusung tema Saya Indonesia, Saya UKM, Saya 4.0.

Acara ini digelar di 18 kota di Indonesia yakni Palembang, Palu, Banjarmasin, Solo, Batam, Semarang, Malang, Jakarta, Pekanbaru, Manado, Lampung, Medan, Bandung, Yogyakarta, Balikpapan, Makassar, Surabaya, dan Denpasar.

Para peserta acara tersebut kemudian akan menjalani kesempatan kurasi dan bagi mereka yang lolos kurasi tersebut berpeluang menjadi mitra Smesco Indonesia yang artinya produk-produk UKM tersbeut akan didisplai di Smesco Indonesia yang mengelola Galeri Indonesia Wow dan Rumah Desain.

Kegiatan Gebyar UKM Indonesia 2017 di Jakarta akan meliputi tiga agenda utama yaitu seminar, kurasi, serta penghargaan ICSB Presidential Award 2017. Penghargaan tersebut diperuntukkan bagi para akademisi, pemerintah daerah, dan pelaku bisnis yang memberikan kontribusi berarti bagi kemajuan UKM di wilayahnya.

Agus berharap pemerintah daerah juga turut mendukung dan memberikan sumbangsih nyata terhadap kegiatan tersebut. "Dengan begitu, UKM dan koperasi kita bisa meningkat perannya bagi stabilitas perekonomian kita," katanya.

saat membuka acara Gebyar UKM Indonesia 2017 di SME Tower, Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa, mengatakan dalam tiga tahun Pemerintahan Jokowi-JK jumlah wirausaha baru di Indonesia naik dari 1,56 persen pada tahun 2014 menjadi 3,1 persen dari jumlah penduduk pada akhir tahun 2016.

"Awalnya target peningkatan jumlah wirausaha pertahun hanya 1 juta tapi ternyata dalam kurun lebih kuranga 3 tahun sudah mencapai 3,1 persen jumlah penduduk, ini kenaikan yang luar biasa," katanya.

Di samping itu, kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto juga naik signifikan dalam tiga tahun terakhir menjadi 3,99 persen.

"Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan angka kontribusi koperasi terhadapa PDB ini bisa naik sampai 6 persen pada akhir tahun 2019. Demikian juga dengan jumlah wirausaha baru diupayakan mencapai bisa mencapau 5 persen jumlah penduduk, di akhir 2019" katanya.

Pencapaian itu menurut Agus Muharram merupakan hasil dari kerja bersama berbagai pihak meliputi pemerintah, dunia bisnis, akademisi, dan para stakeholder termasuk asosiasi-asosiasi.

Pihaknya mendukung penuh pelaksanaan Gebyar UKM Indonesia 2017 di Jakarta yang merupakan kota ke-8 dari 18 kota di Indonesia untuk penyelenggaraan acara serupa.

Gebyar UKM 2017 merupakan ajang seminar, kurasi, penghargaan bagi UKM hasil kerja sama antara Kementerian Koperasi dan UKM, MarkPlus Inc, International Council for Small Business (ICSB) Indonesia, dan Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan UKM (LLP-KUKM).

"Kami selalu mendukung berbagai acara yang berupaya untuk meningkatkan jumlah wirausaha baru, memajukan UKM, dan meningkatkan peran koperasi dalam perekonomian," katanya.

Ia juga mendukung tekad para pelaku UKM yang hadir dalam acara tersebut untuk go digital. Menurut Agus, di era saat ini tidak ada UKM tanpa IT. "UKM tanpa IT bisa ketinggalan zaman," katanya.

Gebyar UKM Indonesia 2017 sendiri tahun ini mengusung tema Saya Indonesia, Saya UKM, Saya 4.0. Acara tersebut digelar di 18 kota di Indonesia yakni Palembang, Palu, Banjarmasin, Solo, Batam, Semarang, Malang, Jakarta, Pekanbaru, Manado, Lampung, Medan, Bandung, Yogyakarta, Balikpapan, Makassar, Surabaya, dan Denpasar.

Para peserta acara tersebut kemudian akan menjalani kesempatan kurasi dan bagi mereka yang lolos kurasi tersebut berpeluang menjadi mitra Smesco Indonesia yang artinya produk-produk UKM tersbeut akan didisplai di Smesco Indonesia yang mengelola Galeri Indonesia Wow dan Rumah Desain.

Kegiatan Gebyar UKM Indonesia 2017 di Jakarta akan meliputi tiga agenda utama yaitu seminar, kurasi, serta penghargaan ICSB Presidential Award 2017. Penghargaan tersebut diperuntukkan bagi para akademisi, pemerintah daerah, dan pelaku bisnis yang memberikan kontribusi berarti bagi kemajuan UKM di wilayahnya.

Agus berharap pemerintah daerah juga turut mendukung dan memberikan sumbangsih nyata terhadap kegiatan tersebut. "Dengan begitu, UKM dan koperasi kita bisa meningkat perannya bagi stabilitas perekonomian kita," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia