30 Juni, gerai 7-Eleven setop beroperasi



JAKARTA. PT Modern Internasional Tbk akan menutup seluruh gerai 7-Eleven pada akhir 30 Juni 2017. Gerai 7-Eleven dikelola perusahaan berkode saham MDRN ini melalui anak usahanya, PT Modern Sevel Indonesia.

Direktur MDRN Chandra Wijaya dalam keterangan resmi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (22/6), menyebutkan, penutupan gerai 7-Eleven lantaran gagalnya kesepakatan penjualan franchise kepada PT Charoen Phokphand Restu Indonesia.

"Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perseroan untuk menunjang kegiatan operasional gerai 7-Eleven, setelah rencana transaksi material atas penjualan dan transfer segmen bisnis restoran dan convenience store di Indonesia kepada Charoen Phokphand Restu Indonesia mengalami pembatalan karena tidak tercapainya kesepakatan atas pihak-pihak yang berkepentingan," tulis Chandra.


Sebelumnya, Charoen Phokpand telah melakukan pembicaraan untuk mengambil alih bisnis 7-Eleven dari Modern International dengan nilai akuisisi mencapai Rp 1 triliun. Pada Mei 2017, Presiden Direktur PT Charoen Pokphand Tbk Tjiu Thomas Effendy mengatakan, pihaknya telah menekan perjanjian pengikatan jual beli atau conditional sales and purchase agreement (CSPA) dengan MDRN.

Hasil kesepakatan kedua perusahaan, akuisisi 7-Eleven akan tuntas sebelum 30 Juni 2017, setelah semua syarat terpenuhi dan mendapat persetujuan, termasuk restu pemegang saham MDRN, yaitu Seven & I Holding Co. Ltd. dan persetujuan pemerintah atas izin waralaba.

Namun, akhir Mei 2017, beredar rumor hangat berkaitan dengan transaksi penjualan 7-Eleven. Dikabarkan, prinsipal atau pemegang lisensi 7-Eleven serta holding perseroan Modern Group menolak rencana akuisisi tersebut. Bisnis convenience store tersebut bakal diakuisisi holding.

Sampai September 2016, tercatat ada 166 gerai 7-Eleven di Indonesia. Sepanjang tahun lalu, 25 gerai 7-Eleven di Indonesia telah ditutup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini