NEW YORK. Sekitar 30 menit sebelum penutupan bursa tadi malam (11/1), bursa AS berhasil bangkit. Mengutip data
Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 ditutup dengan kenaikan 0,09% menjadi 1.923,67. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,32% menjadi 16.398,57. Sedangkan indeks Nasdaq turun 0,12% menjadi 4.653,99.
Sektor barang konsumen dan teknologi berhasil melaju. Namun kenaikannya dibayangi oleh sentimen kecemasan China yang terus menghantui sektor komoditas. Kenaikan bursa AS terjadi di tengah penurunan yang dialami bursa Eropa dan Asia, yang dipicu oleh amblesnya bursa China sebesar 5% lebih. Meski demikian, penguatan yuan China cukup memberikan rasa lega bagi para investor. Sebab, pelemahan yuan beberapa hari lalu memicu guncangan pada market negara yang menjadi partner dagang mereka.
Secara umum, pasar saham global masih merosot seiring memburuknya penjualan bahan baku. Hal ini tampak pada Bloomberg Commodity Index yang melorot ke posisi terendah mereka sejak 1999 silam. "Kondisi market pada Januari jelas lebih buruk dari yang diprediksi. Harga minyak rendah dan kondisi guncangan di China. Ada juga rasa skeptis mengenai seberapa kuat data ekonomi yang akan dirilis nantinya. Kita mencoba untuk menemukan pola transaksi perdagangan tanpa data ekonomi apa pun pagi ini," jelas Stephen Carl, principal and head equity trader Williams Capital Group LP. Sementara itu, salah satu saham yang mengalami penurunan terdalam adalah Freeport McMoRan Inc yang anjlok 20% ke level terendahnya dalam 15 tahun terakhir. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie