KONTAN.CO.ID - Upaya penanggulangan kenaikan harga beras dilakukan pemerintah. Hari ini, 3.000 ton beras digelontorkan ke berbagai pasar di DKI Jakarta. "Kami harap ini akan menstabilkan harga beras, karena di beberapa pasar yang dikategorikan pasar yang murah itu, sekarang harga sudah meningkat lebih dari 10 persen," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa. Dia memerintahkan PD Pasar Jaya untuk memastikan distribusi beras itu lancar, ke pedagang dan pedagang langsung kepada masyarakat. Sebagai ketua umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Uno juga mengeluarkan maklumat agar pedagang tidak menimbun beras. Ada sanksi hukum yang serius jika pedagang menahan beras alias berlaku laiknya spekulan. "Melonjaknya harga beras di pasar, karena lemahnya pasokan dan disinyalir ada beberapa aliran distribusi, rantai distribusi yang tersendat. Jadi, itu yang kami akan dorong," kata dia. Dia akan menggunakan mekanisme pasar tradisional karena selama ini operasi pasar bisa membantu, tapi tidak menghadirkan kebijakan secara berkelanjutan atau berkesinambungan. Jadi, memang harus berdayakan pasar tradisional. "Dan kebetulan kami sekarang masih menjabat sebagai ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia. Kami memiliki kemampuan di 112 pasar di DKI yang menyalurkan beras untuk berkoordinasi dengan para pedagang pasar di 112 pasar itu untuk membantu menyalurkan beras ini dan tidak tersendat aliran distribusinya," kata Uno. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
3.000 ton beras digelontorkan di Jakarta
KONTAN.CO.ID - Upaya penanggulangan kenaikan harga beras dilakukan pemerintah. Hari ini, 3.000 ton beras digelontorkan ke berbagai pasar di DKI Jakarta. "Kami harap ini akan menstabilkan harga beras, karena di beberapa pasar yang dikategorikan pasar yang murah itu, sekarang harga sudah meningkat lebih dari 10 persen," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa. Dia memerintahkan PD Pasar Jaya untuk memastikan distribusi beras itu lancar, ke pedagang dan pedagang langsung kepada masyarakat. Sebagai ketua umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Uno juga mengeluarkan maklumat agar pedagang tidak menimbun beras. Ada sanksi hukum yang serius jika pedagang menahan beras alias berlaku laiknya spekulan. "Melonjaknya harga beras di pasar, karena lemahnya pasokan dan disinyalir ada beberapa aliran distribusi, rantai distribusi yang tersendat. Jadi, itu yang kami akan dorong," kata dia. Dia akan menggunakan mekanisme pasar tradisional karena selama ini operasi pasar bisa membantu, tapi tidak menghadirkan kebijakan secara berkelanjutan atau berkesinambungan. Jadi, memang harus berdayakan pasar tradisional. "Dan kebetulan kami sekarang masih menjabat sebagai ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia. Kami memiliki kemampuan di 112 pasar di DKI yang menyalurkan beras untuk berkoordinasi dengan para pedagang pasar di 112 pasar itu untuk membantu menyalurkan beras ini dan tidak tersendat aliran distribusinya," kata Uno. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News