330 personil padamkan kebakaran di Gunung Merbabu



JAKARTA. Kebakaran hutan dan lahan di lereng Gunung Merbabu, Jawa Tengah telah berhasil dipadamkan pada Sabtu (22/8) pukul 17.00 WIB. Sekitar 330 personil tim gabungan berhasil memadamkan api dengan peralatan yang terbatas karena lokasi kebakaran di lereng-lereng gunung yang curam, tidak ada air dan kondisi cuaca kering. Total luas wilayah yang terbakar sekitar 90 hektar, dimana 40 hektar di Kab. Magelang dan 50 hektar di Kab. Boyolali.

Sutopo Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bilang sekitar 200 personil dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang, TNI, Polri, TNGM, relawan dan masyarakat pada Sabtu pukul 08.00 WIB diberangkatkan 4 kloter relawan, dimana 3 kloter melalui posko Suwanting dan 1 kloter melalui Sobleman, Kec Sawangan Kab. Magelang. Daerah-daerah yang berhasil dipadamkan adalah 1). Desa Genikan, Kec. Ngablak; 2) Jalur pendakian Wulunggunung; 3) Dusun Denokan, Desa Wonolelo, Kec. Sawangan; 4) Lembah Manding; 5) Puncak Suwanting, Desa Banyuroto, Kec. Sawangan; 6) Sabana 1, 2 dan 3; dan 7) sumber mataair Dampo Awang.

"Tim gabungan telah memastikan tidak ada sisa-sisa bara api, agar tidak terjadi kebakaran kembali. Dua pos dapur umum BPBD Magelang di Dusun Suwanting dan Balai Desa Wonolelo telah ditutup," kata Sutopo dalam keterangan resmi, Minggu (23/8).


Dari Boyolali, sebanyak 130 personil dari BPBD Boyolali, BPBD Klaten, TNI, Polri, TNGM, UNY, relawan dan masyarakat berhasil memadamkan 50 hektar pada perdu ilalang, tanaman Edelweis, dan sebagian hutan lindung yang ada di Kec. Selo Kab. Boyolali. Tim gabungan memadamkan terus-menerus dengan menggunakan ranting dan membuat sekat agar api tidak meluas. Tim bertahan di gunung dan regu porter mengirim logistik setiap 5 jam.

Hampir setiap tahun kebakaran melanda Gunung Merbabu. Pada 24 September 2014 hingga 11 Oktober 2014, kawasan hutan Gunung Merbabu terbakar seluas 151,98 hektar. "Untuk itu perlu ada solusi permanen agar tidak terulang kembali," pungkas Sutopo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie