33.000 Buruh Boeing Lanjutkan Aksi Mogok Kerja di Seattle, Tuntut Gaji Naik 40%



KONTAN.CO.ID - SEATTLE. Pekerja pabrik Boeing kembalimenggelar aksi demonstrasi besar-besaran di Seattle pada hari Selasa (15/10) guna menuntut kesepakatan gaji yang lebih baik.

Aksi ini merupakan upaya pekerja untuk menekan CEO baru Boeing, Kelly Ortberg, yang meminta buruh segera mengakhiri aksi mogok massal. Mogok kerja buruh Boeng telah memasuki bulan kedua, dan semakin menggerus kinerja serta menyebabkan krisis keuangan perusahaan.

Sejak 13 September 2024, sekitar 33.000 anggota serikat pekerja Boeing di pantai barat mogok. Sebagian besar buruh di Washington, telah melakukan mogok, menuntut kenaikan gaji 40% selama empat tahun. Aksi ini telah menghentikan produksi pesawat terlaris Boeing, yaitu 737 MAX, serta 767 dan 777.


Persatuan Internasional Asosiasi Buruh dan Pekerja Aerospace (IAM) dan kepemimpinan Boeing terlibat dalam permainan saling menyalahkan terkait mogok ini. Kedua belah pihak mengajukan dakwaan menuduh pihak lain melakukan praktik perburuhan yang tidak adil selama negosiasi.

Baca Juga: Boeing PHK Sekitar 10% Tenaga Kerja di Tengah Aksi Mogok Kerja dan Kesulitan Keuangan

Boeing pekan lalu menarik tawarannya yang terbaru, yang meliputi kenaikan gaji 30% selama empat tahun, setelah pembicaraan yang juga dihadiri mediator federal menemui jalan buntu.

Wakil Menteri Tenaga Kerja AS, Julie Su, bertemu dengan Boeing dan IAM di Seattle pada Senin dalam upaya untuk memecah kebuntuan, ini adalah intervensi langsung pertamanya.

Senator Maria Cantwell dan Anggota Kongres Pramila Jayapal, keduanya dari Partai Demokrat di Washington, dijadwalkan untuk berbicara pada demonstrasi pukul 12.00 PT (19.00 GMT), kata IAM.

Demonstrasi ini lebih dari sekadar berkumpul - itu adalah jeritan perang kami kepada perusahaan bahwa kami berdiri teguh," kata IAM dalam sebuah pernyataan.

Anggota-anggota mereka telah melakukan demonstrasi kecil di depan situs-situs Boeing sepanjang masa mogok.

Boeing mengumumkan minggu lalu bahwa akan memangkas 17.000 pekerjaan dalam upaya untuk memperkuat keuangan perusahaan dan mencegah peringkat kreditnya diturunkan ke status "junk bond". Pada pertengahan November, Boeing akan mengirimkan pemberitahuan 60 hari kepada karyawan yang akan di-PHK.

Baca Juga: Pekerja Boeing di AS Mogok Kerja, Produksi 737 MAX Terhenti

Investor dan regulator telah mengawasi Boeing sejak panel pintu terlepas dari pesawat 737 MAX yang hampir baru di udara pada Januari.

Sejak saat itu, saham perusahaan telah turun 40%, Administrasi Penerbangan Federal membatasi tingkat produksi 737 MAX-nya, menghambat produksi bahkan sebelum mogok dan CEO-nya digantikan.
 

Selanjutnya: Tumbuh Pesat, Almaz Freid Chicken Mulai Ekspansi Keluar Jabodetabek

Menarik Dibaca: Blunder Lini Belakang Bikin Timnas Indonesia Kalah 1-2 dari China

Editor: Syamsul Azhar