4 alasan untuk tenang hadapi krisis bank Portugal



Kekhawatiran investor terhadap krisis perbankan Portugal, membuat turunnya indeks bursa saham Eropa dan Amerika. Bahkan sejumlah saham mengalami penurunan sangat tajam.Sebut saja saham bank Banco Espirito Santo yang anjlok 17%. Saham salah satu bank di Portugal itu pun di suspend. Begitu pun dengan Espirito Santo Financial Group yang ikut dihentikan perdagangannya sementara.Sebenarnya apa yang terjadi dan seberapa pentingkah? Ada empat alasan kenapa investor untuk tetap tenang.Pertama, ini adalah masalah lokal yang dihadapi di Portugal. Banco Espirito Santo (BES) memang merupakan salah satu bank besar di Portugal, tapi dia hanya menyumbang kurang dari seperlima dari total aset perbankan di negara itu, dan hanya 0,25% dari sektor perbankan di zona Eropa.Kedua, regulator di negara tersebut sudah turun tangan untuk menangani masalah ini. Otoritas Portugal telah meminta untuk memperkuat keuangan BES sebesar 1 miliar euro. Itu untuk memastikan tidak ada dampak gagal bayar lebih luas ke Group Espirito Santo.Regulator juga tengah melakukan perombakan manajemen baru di BES untuk meningkatkan tata kelola perusahaan di bank sehingga tidak ada lagi campur tangan keluarga Espirito Santo.Ketiga, Eropa semakin solid. Perbankan di zona euro memang masih jauh dari sempurna, tetapi mereka belajar dari krisis dua tahun terakhir ini. Para pemimpin Uni Eropa telah menciptakan dana bailout permanen untuk menjaga stabilitas eropa.Bank Sentral Eropa tengah mengkaji aset dan ketahanan perbankan di wilayahnya. Negara-negara zona euro juga telah sepakat untuk menyelamatkan bank yang mendapat kesulitan pendanaan.Keempat, kondisi Portugal saat ini lebih baik dibanding sebelumnya. Ekonomi Portugal berkembang lebih cepat dari zona Eropa lain. Begitu pun jumlah penganggurannya sudah jauh berkurang dari tempat lain.Beberapa faktor tersebut menunjukkan bahwa dukungan dari Eropa cukup besar jika krisis BES berubah menjadi masalah yang lebih luas untuk perbankan di Portugal."Dalam kasus ini sangat tidak mungkin Portugal membutuhkan dukungan dari luar untuk menangani masalah perbankan," kata Berenberg, seorang pengamat ekonom seperti dikutip dari MoneyCNN.


Editor: Hendra Gunawan