4 Cara Jokowi untuk menjaga perdamaian dunia



JAKARTA. Presiden Jokowi, Minggu (21/5) kemarin menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab Islam Amerika di Riyadh, Arab Saudi. Dalam forum tersebut, Jokowi menyampaikan empat pemikiran kepada para pemimpin dunia dan Islam agar perdamaian bisa terjaga.

Pertama, persatuan umat Islam yang kuat. Menurutnya, persatuan tersebut merupakan kunci keberhasilan dalam memberantas terorisme dan kekacauan dunia.

Kedua, peningkatan kerjasama pemberantasan radikalisme, seperti pertukaran informasi intelijen, pertukaran penanganan Foreign Terrorist Fighters (FTF) dan peningkatan kapasitas.


“Semua sumber pendanaan harus dihentikan. Kita semua tahu banyaknya dana yang mengalir sampai ke akar rumput di banyak negara dalam rangka penyebaran ideologi ekstrem dan radikal. Semua aliran dana harus dihentikan,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Bey Machmudin, Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Senin (22/5).

Pemikiran ketiga, pemberdayaan dan penguatan ekonomi inklusif agar ketimpangan dan ketidakadilan ekonomi bisa diakhiri dan perdamaian bisa tercipta.

Dan keempat, menjadi bagian dari solusi dalam menciptakan perdamaian dunia.

Selain empat pemikiran, dalam forum tersebut, Jokowi juga berbicara mengenai upaya penanganan deradikalisasi yang marak belakangan ini. Jokowi mengatakan, pentingnya menyeimbangkan pendekatan hard-power dengan pendekatan soft-power.

“Untuk program deradikalisasi, misalnya, otoritas Indonesia melibatkan masyarakat, keluarga, termasuk keluarga mantan nara pidana terorisme yang sudah sadar; dan organisasi masyarakat,” kata Presiden.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia