KONTAN.CO.ID - Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti makanan hingga
parenting style atau gaya pengasuhan. Oleh sebab itu, orangtua perlu mengetahui jenis apa saja gaya pengasuhan anak agar bisa tepat memilihnya. Bersumber dari
Good Housekeeping, berbagai jenis cara mendidik anak pertama kali diperkenalkan oleh Diana Baumrind, seorang psikolog yang melakukan observasi pada anak-anak TK. Baumrind menemukan tiga jenis
parenting yaitu
authoritative, authoritarian, dan
permissive. Kemudian, ada tambahan lagi yakni
parenting style neglectful.
Berikut empat macam
parenting style yang perlu Anda ketahui beserta dampaknya, dihimpun dari
Very Well Family:
Baca Juga: 5 Finger Food untuk Buah Hati yang Sedang Belajar Menggenggam Makanan Authoritarian parenting atau mengasuh dengan otoriter banyak diterapkan oleh orangtua.
Parenting style ini lebih fokus pada istilah "orang tua selalu benar". Orangtua menganggap mereka selalu benar dan anak harus menuruti aturan orang tua tanpa membantah. Orangtua tipe ini sering mengabaikan pendapat anaknya. Hukuman biasa diterapkan dalam pola asuh otoriter. Orangtua menganggap membuat anak merasa bersalah lebih efektif dalam mendisiplinkan mereka. Anak yang tumbuh dengan cara ini berisiko mengalami permasalahan harga diri. Mereka merasa tidak dihargai karena orangtua tidak mau mendengar pendapat mereka. Anak bisa tumbuh menjadi pribadi yang agresif dan gemar berbohong. Pada awalnya mungkin anak akan patuh, namun seiring berjalannya waktu, ia akan memberontak. Hal ini merupakan imbas orangtua yang terlalu keras sehingga anak belajar berbohong agar terhindar dari hukuman.
Pola asuh yang berwibawa atau
authoritative parenting fokus membangun lingkungan yang positif untuk anak. Orangtua tetap memberi aturan sesuai dengan gaya mereka, namun tetap mendengarkan pendapat anak. Untuk mendisiplinkan buah hati, orangtua tipe ini lebih menekankan pada kebiasaan baik seperti memberikan hadiah dan pujian saat anak melakukan hal yang benar. Anak yang tumbuh dengan pola pengasuhan jenis ini lebih bertanggungjawab. Mereka juga pandai mengekspresikan pendapat mereka. Anak juga lebih bahagia dan sukses jika sudah dewasa. Gaya mendidik ini bisa membangun kebiasaan baik anak seperti memutuskan sesuatu dengan benar.
Baca Juga: Cara Transfer ShopeePay Sesama Pengguna, Coba 2 Cara Ini Ada beberapa orangtua yang seakan membiarkan anaknya melakukan apapun yang mereka mau. Jenis
parenting ini biasa disebut dengan
parenting style permissive. Orangtua tipe ini menganggap anak akan selalu menjadi anak-anak, atau kita biasa mendengar "namanya juga anak-anak". Mereka seakan membiarkan anak tanpa memberikan batasan. Jika terjadi hal yang serius, barulah orangtua mengambil tindakan.
Parenting style ini juga tidak menerapkan disiplin yang ketat dengan harapan orangtua bisa dekat dengan anak layaknya teman. Tidak jarang orangtua seakan membiarkan anak memilih tanpa memberikan arahan yang baik. Jenis
parenting ini memiliki dampak yang tidak baik untuk anak. Anak cenderung memiliki nilai akademik yang tidak bagus. Sebab, orangtua tidak menerapkan aturan yang ketat sehingga anak bisa bebas melakukan apapun. Karena tidak ada disiplin ketat, anak bisa mengalami gangguan kesehatan seperti obesitas. Orangtua menjadi kesulitan mengatur konsumsi makanan seperti
junk food pada anak.
Parenting style yang terakhir adalah
neglectful parenting atau gaya pengasuhan yang acuh tak acuh. Orangtua tipe ini tidak mau tahu dengan urusan anak-anaknya. Tidak jarang mereka tidak mengetahui perkembangan dan masalah yang dihadapi buah hati. Anak dengan orang tua tipe ini sering tidak mendapatkan perhatian dan arahan dari orangtua. Dampak dari tipe
parenting ini bisa membuat buah hati tidak bahagia. Mereka juga mengalami kendala dalam akademik dan memiliki masalah perilaku. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News