KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan mengandalkan empat Proyek Strategis Nasional (PSN) lapangan gas bumi yang akan menentukan arah dan masa depan industri hulu migas, terutama gas bumi. Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menerangkan, keempat proyek lapangan gas bumi tersebut adalah Asap Kido Merah yang dikerjakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Genting Oil Kasuri, pengembangan lapangan gas proyek Ekspansi Tangguh Tahap 2 atau dikenal sebagai proyek UCC yang dikerjakan oleh British Petroleum (BP), proyek Indonesia Deepwater Development & Geng North yang dikerjakan oleh ENI dari Italia, dan pengembangan lapangan gas Abadai Masela yang dikerjakan oleh Inpex. "Kita cukup optimistis untuk Geng North oleh ENI karena mempunyai teknologi offshore yang sangat baik di dunia. Untuk Masela, dalam waktu dekat kita sudah mulai melakukan tender efisinya. Problem dari Masela saat ini kita masih terus mencari pembeli daripada gas Masela ini. Alhamdulillah saat ini sudah ada Pertamina dan Petronas yang masuk [join] ke Masela," kata Djoko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR di Jakarta, Senin (18/11).
4 Proyek Gas Bumi Ini Tentukan Arah dan Masa Depan Industri Hulu Migas Nasional
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan mengandalkan empat Proyek Strategis Nasional (PSN) lapangan gas bumi yang akan menentukan arah dan masa depan industri hulu migas, terutama gas bumi. Kepala SKK Migas Djoko Siswanto menerangkan, keempat proyek lapangan gas bumi tersebut adalah Asap Kido Merah yang dikerjakan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Genting Oil Kasuri, pengembangan lapangan gas proyek Ekspansi Tangguh Tahap 2 atau dikenal sebagai proyek UCC yang dikerjakan oleh British Petroleum (BP), proyek Indonesia Deepwater Development & Geng North yang dikerjakan oleh ENI dari Italia, dan pengembangan lapangan gas Abadai Masela yang dikerjakan oleh Inpex. "Kita cukup optimistis untuk Geng North oleh ENI karena mempunyai teknologi offshore yang sangat baik di dunia. Untuk Masela, dalam waktu dekat kita sudah mulai melakukan tender efisinya. Problem dari Masela saat ini kita masih terus mencari pembeli daripada gas Masela ini. Alhamdulillah saat ini sudah ada Pertamina dan Petronas yang masuk [join] ke Masela," kata Djoko dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR di Jakarta, Senin (18/11).