JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan tambahan empat proyek gas yang masuk dalam proyek strategis Nasional. Keempat proyek gas tersebut adalah proyek Masela yang dioperatori oleh Inpex Corporation, Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang dioperatori Chevron Indonesia, Proyek Tangguh Train III yang dioperatori BP Tangguh, dan proyek Jambaran Tiung Biru yang dioperatori oleh Pertamina EP Cepu (Pepc). Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar menyebut, masuknya keempat proyek gas tersebut dalam proyek strategis nasional karena adanya cadangan gas yang cukup besar di empat proyek tersebut. "Jimbaran Tiung Biru itu di sana ada produksi gas sekitar 170 million standard cubic feet per day (mmscfd). Kemudian IDD juga cukup besar produksinya," ujar Arcandara, Selasa (4/7). Selain itu, Arcandra juga menyebut adanya kebutuhan gas yang besar di Indonesia pada masa yang akan datang. Berdasarkan data neraca gas sebelumnya memang disebutkan adanya kebutuhan gas yang cukup tinggi hingga Indonesia diproyeksi akan mulai mengimpor gas pada tahun 2019 atau 2020.
4 proyek gas diharapkan dikembangkan lebih cepat
JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan tambahan empat proyek gas yang masuk dalam proyek strategis Nasional. Keempat proyek gas tersebut adalah proyek Masela yang dioperatori oleh Inpex Corporation, Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) yang dioperatori Chevron Indonesia, Proyek Tangguh Train III yang dioperatori BP Tangguh, dan proyek Jambaran Tiung Biru yang dioperatori oleh Pertamina EP Cepu (Pepc). Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar menyebut, masuknya keempat proyek gas tersebut dalam proyek strategis nasional karena adanya cadangan gas yang cukup besar di empat proyek tersebut. "Jimbaran Tiung Biru itu di sana ada produksi gas sekitar 170 million standard cubic feet per day (mmscfd). Kemudian IDD juga cukup besar produksinya," ujar Arcandara, Selasa (4/7). Selain itu, Arcandra juga menyebut adanya kebutuhan gas yang besar di Indonesia pada masa yang akan datang. Berdasarkan data neraca gas sebelumnya memang disebutkan adanya kebutuhan gas yang cukup tinggi hingga Indonesia diproyeksi akan mulai mengimpor gas pada tahun 2019 atau 2020.