40 Hotel Bali Tawarkan Paket Khusus dengan Gratis Menginap Satu Malam



JAKARTA. Krisis global membuat pengelola hotel di Bali harus memutar otak. Kali ini, 40 hotel berbintang di Bali menawarkan beberapa paket khusus dengan bonus menginap satu malam untuk mendongkrak pengunjung.

Paket tersebut terdiri dari tiga Grup. Grup A untuk orang orang Indonesia, Jepang, Taiwan, China, Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan Thailand berupa bonus menginap satu malam apabila memesan tiga malam.

Grup B untuk tamu dari Australia dan Selandia Baru dengan bonus menginap satu malam jika memesan lima malam. Paket Grup C untuk pengunjung Eropa dan Amerika Serikat dengan bonus satu malam jika menginap tujuh malam.


Untuk mendapatkan gratis menginap, pemesanan berlaku dari tanggal 9 Maret sampai 30 April untuk batas menginap hingga 30 Juni 2009. Hotel-hotel besar yang turut serta dalam program ini antara lain, The Laguna Resort & Spa, Nusa Dua, Hard Rock Hotel Bali, Grand Hyatt Bali, Le Meridien Nirwana, dan Nikko Bali Spa & Resort.

Direktur Eksekutif Bali Hotel Association Djinaldi Gozana mengatakan, promosi serentak yang baru pertama kalinya di Indonesia ini untuk menangkis dampak krisis global. Dengan program ini, pengusaha hotel berharap para wisatawan tertarik melancong ke Bali karena harga jadi lebih murah. "Kami mau menepis anggapan bahwa biaya berkunjung ke Bali itu mahal," imbuhnya, Rabu (11/3).

Djinaldi menambahkan, promosi ini berdasar perhitungan matang. "Ini berdasarkan kebiasaan lama menginap masing-masing turis asal beberapa negara itu," katanya.

Sugeng Purnomo, Direktur Komunikasi Pemasaran The Laguna Resort & Spa yakin, dengan program ini, tingkat kunjungan tamu di hotelnya bisa tetap meningkat di saat sulit seperti sekarang.

Sekali pun ada program ini, Djinaldi mengakui target okupansi hotel di Bali masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu. "Penurunannya sekitar 10% sampai 20%," bebernya.

Bulan Maret dan April ini saja, tingkat okupansi rata-rata hotel di Bali hanya 40% sampai 55%. Namun, pada bulan Mei dan Juni, okupansi diperkirakan naik jadi 60% karena ada sidang tahunan ADB dan datangnya masa liburan sekolah.

Untuk mendukung promosi ini, Djinaldi mengklaim telah bekerjasama dengan beberapa maskapai internasional yang melakukan penerbangan langsung ke Bali, seperti Malaysia Airlines, Qatar Airlines, dan Garuda Indonesia. "Biasanya, wisatawan melihat harga tiket dulu. Nah, ketika melihat harga tiket ditambah paket kami, pasti mereka mengakui lebih murah ke Bali dibanding tempat lain," katanya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasaran Departemen Budaya dan Pariwisata Noviendi Makalam mengatakan, program ini merupakan inisiatif para pengelola hotel di Bali. Pemerintah sama sekali tidak terlibat dalam program ini. "Boleh-boleh saja mengadakan program seperti ini. Tapi, jangan sampai kualitas pelayanan hotel jadi berkurang," sarannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie