JAKARTA. Laut Indonesia yang memisahkan banyak pulau bisa memberikan keuntungann lain yang bernilai ekonomis. Selain ikan, laut dapat menjadi teman yang memberikan fulus yang bernilai dolar. Nah, caranya adalah menggunakan lahan seluas 4,5 juta hektar lahan di laut sebagai lokasi budidaya rumput laut. Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad awal pekan ini menyebutkan, Indonesia memiliki kesempatan untuk memproduksi rumut laut menjdadi 7,6 juta ton dari produksi sekarang yang masih 2,6 juta ton. "Kita akan capai itu dalam waktu 5 tahun," janji Fadel. Dalam menjalankan janji itu, Kementerian Kelautan menyediakan beberapa program untuk percepatan produksi tersebut. Saat ini, propinsi yang sudah mengembangkan rumut laut itu adalah Bali, SUlawesi Tengah dan Sulawesi Utara. "Tapi untuk Bali sudah full kapasitas," ujar Syamsudin, Sekretaris Dirjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan kepda KONTAn, Kamis (4/2). Daerah yang akan menjadi bidikan untuk pengembangan budidaya adalah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Sementara saat ini tahun 2010 terdapat 12 klaster pengembangan budidaya rumput laut di Indonesia diantaranya di Sumenep, Gorontalo, Pangkel (Sulawesi Selatan), Dompu, Serang, Kepulauan Riau, Minahasa, Parigi Mountong, Polewalimandar, dan Bau Bau. Sedangkan wilayah yang akan menjadi bidikan tersebut adalah sentra budidaya yang sudah ada khususnya di wilayah timur. "Konsep pemberian bantuan itu langsung dikoordinir pemerintah daerah," jelas Syamsudin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
4,5 Huta Hektar Lahan Potensial untuk Lokasi Budidaya Rumput Laut
JAKARTA. Laut Indonesia yang memisahkan banyak pulau bisa memberikan keuntungann lain yang bernilai ekonomis. Selain ikan, laut dapat menjadi teman yang memberikan fulus yang bernilai dolar. Nah, caranya adalah menggunakan lahan seluas 4,5 juta hektar lahan di laut sebagai lokasi budidaya rumput laut. Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad awal pekan ini menyebutkan, Indonesia memiliki kesempatan untuk memproduksi rumut laut menjdadi 7,6 juta ton dari produksi sekarang yang masih 2,6 juta ton. "Kita akan capai itu dalam waktu 5 tahun," janji Fadel. Dalam menjalankan janji itu, Kementerian Kelautan menyediakan beberapa program untuk percepatan produksi tersebut. Saat ini, propinsi yang sudah mengembangkan rumut laut itu adalah Bali, SUlawesi Tengah dan Sulawesi Utara. "Tapi untuk Bali sudah full kapasitas," ujar Syamsudin, Sekretaris Dirjen Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan kepda KONTAn, Kamis (4/2). Daerah yang akan menjadi bidikan untuk pengembangan budidaya adalah Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Sementara saat ini tahun 2010 terdapat 12 klaster pengembangan budidaya rumput laut di Indonesia diantaranya di Sumenep, Gorontalo, Pangkel (Sulawesi Selatan), Dompu, Serang, Kepulauan Riau, Minahasa, Parigi Mountong, Polewalimandar, dan Bau Bau. Sedangkan wilayah yang akan menjadi bidikan tersebut adalah sentra budidaya yang sudah ada khususnya di wilayah timur. "Konsep pemberian bantuan itu langsung dikoordinir pemerintah daerah," jelas Syamsudin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News