KONTAN.CO.ID - Militer China baru saja melakukan pengerahan armada angkatan laut terbesar dalam tiga dekade di sekitar Taiwan. Bagi Taiwan, situasi ini terasa lebih mengancam dibandingkan dengan sejumlah latihan militer yang pernah dilakukan sebelumnya. Juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Sun Li-fang, mengatakan bahwa skala pengerahan Angkatan Laut China saat ini di wilayah yang membentang dari kepulauan selatan Jepang hingga ke Laut Cina Selatan adalah yang terbesar sejak tahun 1996. Saat itu, China mengadakan latihan perang di sekitar Taiwan menjelang pemilihan presiden Taiwan.
Baca Juga: Tegang! China Kerahkan 90 Kapal, Taiwan Aktifkan Latihan Kesiapan Tempur "Skala saat ini adalah yang terbesar dibandingkan dengan empat sebelumnya. Terlepas dari apakah mereka telah mengumumkan latihan, mereka menimbulkan ancaman besar bagi kita," kata Sun, dikutip
Reuters. Sebelum pengerahan militer pada hari Selasa (10/12) ini terjadi, militer Taiwan pada hari Senin telah meningkatkan kewaspadaannya setelah mengetahui bahwa China telah mengosongkan area udara di sekitar kawasan tersebut. China juga diketahui telah mengerahkan kapal angkatan laut dan penjaga pantai. Pihak Kementerian Pertahanan Taiwan melihat bahwa militer China sedang membangun dua "tembok" di Pasifik, satu di ujung timur Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan dan yang lainnya lebih jauh di Pasifik. Pada hari Selasa, Taiwan mendeteksi 47 pesawat militer yang beroperasi di sekitar pulau tersebut selama 24 jam terakhir.
Baca Juga: Pasca Larangan Ekspor Mineral, Inilah Ragam Senjata yang Dimiliki China Lawan AS Bersamaan dengan itu, ada 12 kapal angkatan laut dan sembilan kapal dari lembaga yang seolah-olah sipil seperti penjaga pantai. Kementerian Pertahanan Taiwan merinci bahwa 26 pesawat terbang di daerah sebelah utara Taiwan di lepas pantai provinsi Zhejiang, China, 6 di Selat Taiwan, dan 15 lainnya di barat daya Taiwan.
Taiwan menduga pesawat China tersebut melakukan simulasi serangan terhadap kapal angkatan laut asing dan berlatih mengusir pesawat militer dan sipil sebagai bagian dari "latihan blokade". Pejabat intelijen senior di Kementerian Pertahanan Taiwan, Hsieh Jih-sheng, mengatakan sejauh ini belum ada latihan tembak langsung di tujuh zona ruang udara milik China, dua di antaranya berada di Selat Taiwan. Namun, Hsieh tetap khawatir bahwa aktivitas militer China ini akan meresahkan negara lain. Namun, Hsieh tetap khawatir bahwa aktivitas militer China ini akan meresahkan negara lain. Dengan aktivitas terbaru ini, jumlah kapal angkatan laut dan penjaga pantai China di wilayah tersebut mencapai 90 unit.
Tonton: China Menggandakan Jumlah Kapal Perang di Sekitar Taiwan, Ada Apa