Bahaya Tidur Setelah Makan - Tidak sedikit orang yang terbiasa langsung tidur setelah makan. Padahal ada beberapa bahaya tidur setelah makan yang perlu diwaspadai. Bahaya tidur setelah makan juga bisa meningkatkan risiko terkena beberapa penyakit. Sehingga, bagi Anda yang terbiasa tidur setelah makan perlu menghindari kebiasaan ini. Lalu, apa saja bahaya tidur setelah makan?
Baca Juga: 9 Minuman Ini yang Bisa Bikin Tidur Nyenyak di Malam Hari Bahaya tidur setelah makan
Dirangkum dari laman
Very Well Health dan
Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, berikut bahaya tidur setelah makan: 1. Heartburn Salah satu bahaya tidur setelah makan adalah bisa memicu
heartburn.
Heartburn adalah sensasi panas pada perut bagian atas atau terkadang sampai ke tenggorokan yang disebabkan oleh naiknya asam lambung. Jika makan mendekati waktu tidur, apalagi makan makanan yang tinggi lemak akan menyebabkan kembung dan merasa penuh. Tidur setelah makan juga membuat sistem pencernaan sulit untuk mencerna makanan yang dimakan dan ini akan menyebabkan masalah pada sistem pencernaan, bahkan dapat meningkatkan risiko stroke.
Baca Juga: Bisa Menyembuhkan Bekas Jerawat, Simak 4 Manfaat Masker Madu untuk Wajah 2. Stroke Stroke juga menjadi salah satu penyakit yang timbul akibat tidur setelah makan. Studi oleh
University of Ioannina Medical School di Yunani menunjukkan bahwa tidur setelah makan dapat meningkatkan risiko penyakit stroke. Penelitian ini melibatkan 500 orang sehat yang dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu 250 orang yang mempunyai riwayat penyakit stroke sebelumnya dan 250 orang yang didiagnosis sindrom koroner akut. Sindrom koroner akut adalah jenis penyakit jantung yang paling umum, di mana aliran darah ke jantung menurun yang disebabkan oleh penyumbatan arteri dan dapat mengakibatkan sesak pada dada sampai serangan jantung. Penelitian ini menunjukkan bahwa mereka yang memiliki jarak paling lama antara makan dan tidur berada dalam risiko terendah untuk terkena stroke. Mereka yang setidaknya makan satu jam sebelum tidur menurunkan risiko stroke sekitar 66%. Sedangkan mereka yang mempunyai jarak antara makan malam dan tidur sebesar 70 menit sampai 2 jam dapat menurunkan risiko stroke sebesar 76%.
Baca Juga: 6 Makanan & Minuman yang Harus Dihindari Penderita Asam Lambung 3. GERD, refluks asam, sakit maag Bahaya makan setelah tidur juga bisa menimbulkan isi perut naik kembali ke tenggorokan. Hal ini dapat menimbulkan gejala penyakit refluks gastroesofageal (GERD) atau rasa pahit di mulut. GERD adalah suatu kondisi kronis yang terjadi ketika ada kelemahan pada cincin otot (sfingter) di ujung bawah kerongkongan. Kelemahan ini membuat asam lambung lebih mudah naik kembali ke kerongkongan. Gejala GERD lebih mungkin muncul di malam hari jika perut belum sepenuhnya kosong sebelum tidur. Selain itu, gejala GERD dan sakit maag yang muncul di malam hari juga dapat membuat kita sulit tidur atau mengalami insomnia.
Baca Juga: 7 Manfaat Menakjubkan Kayu Manis Buat Tubuh, Bisa Turunkan Kolesterol dan Gula Tinggi 4. Menurunkan kualitas tidur Bahaya tidur setelah makan salah satunya dapat menurunkan kualitas tidur. Studi menunjukkan bahwa semakin dekat seseorang makan sebelum tidur, semakin besar kemungkinannya untuk terbangun sepanjang malam. Makan juga memicu pelepasan insulin, hormon yang membantu tubuh menggunakan makanan untuk energi. Proses ini dapat menggeser ritme sirkadian tubuh dengan memberi tahu otak untuk tetap terjaga dan mengganggu kemampuan tubuh untuk tertidur. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam
Journal of Clinical Sleep Medicine menemukan hubungan kuat antara terlambat makan dan kualitas tidur yang buruk. Orang yang terlambat makan juga lebih mungkin mengalami sleep apnea parah, yaitu gangguan tidur di mana pernapasan berulang kali terhenti.
Baca Juga: Penyebab Heartburn Saat Asam Lambung Naik, Cek Diagnosis & Cara Mengatasi Gerd 5. Memicu obesitas Kemudian, bahaya tidur setelah makan juga bisa memicu obesitas. Kenaikan berat badan terjadi ketika kalori yang masuk ke tubuh lebih dari kalori yang keluar melalui aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Nah, tidur setelah makan dapat mengurangi aktivitas fisik yang dilakukan, sehingga menyebabkan kurangnya kalori yang dibakar. Jika kebiasaan ini terus dilakukan, lama-kelamaan bisa menyebabkan obesitas.
Baca Juga: Berita Baik untuk Penderita Hipertensi, Ini 9 Cara Alami Redakan Gejalanya Berapa jam jarak tidur setelah makan yang ideal?
Dilansir dari
Cleveland Clinic, Anda diimbau untuk memberikan jeda setidaknya tiga jam setelah makan sebelum pergi tidur. Dengan begitu, tubuh akan memiliki waktu yang cukup untuk mencerna makanan dan tidak akan berdampak negatif terhadap kualitas tidur. Berhenti makan setidaknya tiga jam sebelum tidur juga akan membuat perut terasa kenyang sehingga tidur juga akan lebih nyenyak.
Selain memperhatikan jeda waktu, Anda juga diimbau untuk memperhatikan porsi makanan yang dikonsumsi. Makan dengan porsi makan yang terlalu besar akan membuat gula darah meningkat dan tubuh akan terasa lebih lelah. Porsi makan yang terlalu besar juga akan menambah beban kerja sistem pencernaan sehingga perlu waktu yang lebih lama untuk diproses. Dibandingkan dengan porsi besar, ternyata makan dengan porsi kecil dengan frekuensi yang lebih sering lebih disarankan. Demikian sejumlah bahaya tidur setelah makan dan jarak tidur setelah makan yang ideal. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News