5 Bank Kecil Ini Sudah Penuhi Ketentuan Modal Inti Minimum Rp 3 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank bermodal cekak sudah berhasil memenuhi ketentuan modal inti minimum sebelum 2022 berakhir. Modal inti bank-bank ini sudah tembus Rp 3 triliun. 

Sejumlah bank yang baru saja memenuhi ketentuan modal inti di antaranya PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR), PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR), PT Bank J Trust Indonesia Tbk (BCIC), PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA), dan PT Bank  Neo Commerce Tbk (BBYB). 

Bank Amar telah berhasil menyelesaikan rights issue dengan mengantongi dana segar Rp 1,28 triliun. Lewat aksi ini, Bank Amar berhasil meningkatkan modal intinya jadi Rp 3,1 triliun.


Tolaram Group Inc sebagai pengendali saham bank ini menyerap seluruh haknya dan sekaligus bertindak sebagai pembeli siaga. Total saham yang diserap mencapai 4,47 miliar. 

Baca Juga: Bank BTN Akan Rights Issue dengan Harga Pelaksanaan Rp 1.200, Simak Jadwalnya

Sementara saham yang diterbitkan Bank Amar mencapai 4,56 miliar atau 24,81% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue dengan harga pelaksanaan Rp 280 per saham.

Vishal Tulsian, Presiden Direktur Amar Bank mengatakan, pemegang saham pengendali yakni  Tolaram, terus menunjukkan keyakinan dan komitmennya yang kuat dalam mendukung Bank Amar. Serta mendukung untuk mewujudkan tujuan Bank Amar untuk menjadi bank digital di Indonesia.

“Dengan modal yang kuat, kami dapat memfokuskan semua upaya untuk meningkatkan pertumbuhan tahun depan dan peluncuran produk inovatif baru yang telah ada dalam perencanaan kami, guna mewujudkan inklusi keuangan yang berdampak dan pertumbuhan serta returns bagi investor kami,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (16/12).

Per September 2022, total aset Bank Amar mencapai Rp 3,70 triliun dengan outstanding kredit Rp 2,14 triliun.

Sementara PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) memenuhi ketentuan modal inti setelah pengendali melakukan injeksi modal. J Trust Co., Ltd telah melakukan penambahan setoran modal sebesar Rp 360 miliar pada tanggal 13 Desember 2022.

Setoran modal itu sudah disetujui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal yang sama sehingga akan dicatat sebagai bagian dari komponen modal inti posisi 31 Desember 2022.

Direktur Utama J Trust Bank Ritsuo Fukadai mengatakan, dengan setoran modal itu maka modal inti perseroan mencapai minimum Rp 3 triliun per akhir 2022. 

“Didukung struktur permodalan yang semakin kuat, perseroan optimistis mampu menghasilkan kinerja yang lebih baik di tahun depan serta mampu menghadapi tantangan dan ketidakpastian ke depannya,” kata Ritsuo dalam keterangan resminya, Rabu (14/12).

Bank JTrust terus mencatatkan perbaikan kinerja sejalan dengan ekspansi bisnis yang berjalan baik. Sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan mengantongi keuntungan bersih sebesar Rp 85 miliar. Padahal tahun 2021 masih menanggung rugi bersih Rp 445,4 miliar.

Pertumbuhan itu sejalan dengan ekspansi kredit yang melesat tinggi hingga 110,8% secara tahunan menjadi Rp 17,61 triliun per September 2022. Sedangkan secara year to date atau dibanding akhir tahun 2021 terjadi kenaikan sebesar 75,8%.

Bank Capital berhasil memenuhi modal inti minimum setelah melakukan private placement atau penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD). Seluruh saham yang diterbutkan PT Capital Global Investama (CGInvestama), selaku pemegang saham pengendali.

Baca Juga: Raup Dana Rp 1,28 Triliun via Rights Issue , Modal Inti Bank Amar Jadi Rp 3,1 Triliun

Bank Capital menerbitkan saham baru 12,87 miliar lembar saham dengan nominal Rp 100 per saham. Harga pelaksanaanya Rp 101 per saham.

Berdasarkan prospektus, dana yang ditargetkan untuk diserap dari PMTHMETD pada 7 Desember 2022 itu nilainya mencapai Rp 1,3 triliun. Sedangkan per September 2022, modal intinya sudah Rp 2,08 triliun. Itu artinya, modal intinya sudah tembus Rp 3 triliun.

Manajemen Bank Capital mengungkapkan bahwa setelah pelaksanaan PMTHMETD tersebut, jumlah modal saham yang ditempatkan dan modal yang disetor perseroan telah meningkat dari 7,07 miliar saham menjadi 19,95 miliar saham. 

"Seluruh dana yang diperoleh dari PMTHMETD akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan," ungkap manajemen dalam keterangan resminya, Jumat (9/12). 

Bank Neo Commerce telah memenuhi aturan modal inti minimum Rp 3 triliun pada 2022 setelah meraih dana segar dari rights issue sebesar Rp 1,7 triliun. Per September modal intinya sudah Rp 2,25 triliun sehingga setelah rights issue sudah lebih dari Rp 3 triliun.

Baca Juga: BTN Punya Pembeli Siaga, BRI Pertahankan Porsi 15% di BSI

Head of Secretary Bank Neo Commerce atau BNC Agnes F. Triliana mengatakan rights issue perseroan mengalami kelebihan permintaan. 

"Ini mencerminkan tingginya animo investor terhadap perseroan," ujarnya. 

Sedangkan Bank Oke telah  memenuhi ketentuan modal inti sejak Oktober lalu setelah menjalankan rights issue. Perseroan mengantongi dana dari rights issue Rp 500 miliar. Sehingga Per Oktober, modal inti bank ini sudah mencapai 4,47 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi