KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan segera membagikan dividen tunai dan interim di bulan Oktober 2024. Pertama, PT United Tractors Tbk (
UNTR) yang akan membayar dividen interim Rp 2,42 triliun dari buku tahun 2024. Total dividen interim yang dibagikan ini setara dengan 25,39% dari laba bersih United Tractors per Juni 2024 yang mencapai Rp 9,53 triliun. Setiap pemegang saham akan mengantongi dividen Rp 667 per saham. Dengan harga saham UNTR yang ada di Rp 27.700 per saham pada Jumat (27/9), yield dividen United Tractors sebesar 2,41%
Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan tanggal 7 Oktober 2024. Cum dividen di pasar tunai tanggal 9 Oktober 2024. Lalu, pembayaran dividen interim akan dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2024.
Kedua, PT Astra Agro Lestari Tbk (
AALI) yang akan menebar dividen interim tahun buku 2024 sebesar Rp 161,67 miliar bagi pemegang saham. Pembayaran dividen ini setara dengan 32,27% dari laba bersih AALI per 30 Juni 2024 yang mencapai Rp 501,04 miliar. Pemegang saham akan mengantongi dividen interim Rp 84 per saham dari AALI. Dengan harga saham AALI yang ada di Rp 6.700 per saham pada Jumat (27/9), yield dividen Astra Agro sebesar 1,25%. Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi dijadwalkan tanggal 3 Oktober 2024. Cum dividen di pasar tunai tanggal 7 Oktober 2024. Lalu, pembayaran dividen interim akan dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2024.
Ketiga, PT Hexindo Adiperkasa Tbk (
HEXA) akan membagikan dividen sebesar sebesar US $ 38,99 juta dari buku tahun 2023. Dana pembagian dividen ini akan berasal dari laba bersih tahun buku per 31 Maret 2024. Angka tersebut sebesar 70% dari laba bersih per 31 Maret 2024 yang mencapai US$ 55,71 juta. Sekadar informasi, tahun fiskal HEXA dimulai pada 1 April 2023 hingga 31 Maret 2023. Para pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar US$ 0,04643 per saham. Dividen tersebut akan dibayarkan pada tanggal 25 Oktober 2024.
Keempat, ada PT Betonjaya Manunggal Tbk (
BTON) yang akan membayarkan dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2023 senilai Rp 7,2 miliar. Ini setara dengan 41,07% dari laba bersih BTON Para pemegang saham akan mendapatkan dividen tunai sebesar Rp 10 per saham. Dividen tersebut akan dibayarkan pada tanggal 10 Oktober 2024.
Kelima, PT Eastparc Hotel Tbk (
EAST) yang akan bagi-bagi dividen interim II tahun buku 2024 sebesar Rp 1,25 per saham. Pembayaran dividen akan dilakukan pada tanggal 3 Oktober 2024.
Head of Investment Nawasena Abhipraya Investama, Kiswoyo Adi Joe melihat, pembagian dividen secara rutin merupakan indikator bahwa perusahaan tersebut memiliki
good corporate governance (GCG) yang baik. Sebab, perseroan terlihat memperhatikan kepentingan pemegang saham ritel dengan membagikan dividen ke seluruh pemegang saham. Selain itu, ini juga mengindikasikan bahwa kinerja operasional dan akuntansi perusahaan baik, karena berhasil mencetak laba bersih. “Perusahaan yang rutin bagi dividen itu yang bagus kinerjanya, bukan yang hanya sekali bagi dividen,” ujarnya kepada Kontan, Senin (30/9). Di sisa tahun 2024, kinerja AALI diperkirakan tidak akan berbeda jauh dari semester I. Sebab, meskipun harga
crude palm oil (CPO) cenderung masih kuat dan perkebunan sawit di Indonesia masuk periode panen raya, tetapi masalah cuaca dan
replanting AALI akan memberatkan produksi perseroan. Kinerja UNTR dan HEXA kemungkinan juga masih sama dengan semester I. Sebab, harga komoditas, khususnya batubara, sangat bergantung pada permintaan global. Kiswoyo pun merekomendasikan beli AALI, UNTR, dan HEXA dengan target harga hingga awal tahun 2025 masing masing Rp 7.000 – Rp 7.500 per saham, Rp 28.500 per saham, dan Rp 7.000 per saham.
Baca Juga: Setoran Dividen BUMN Hingga Agustus 2024 Capai Rp 70,29 Triliun Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta Utama mengingatkan, investor harus memperhatikan pergerakan harga saham para emiten yang melakukan pembagian dividen. “Saat sudah masuk periode tanggal pembayaran, harga saham emiten bisa mengalami koreksi, karena para investor akan melakukan aksi profit taking,” ujarnya kepada Kontan, Senin (30/9). Nafan melihat, ada beberapa sentimen pendorong kinerja untuk para emiten di sisa tahun 2024. Pertama, konsumsi domestik yang masih kuat, sehingga akan memengaruhi permintaan akan produk CPO.
Kedua, penurunan suku bunga bank sentral yang akan meningkatkan likuiditas para emiten. “Dengan peningkatan kinerja, pembagian dividen untuk tahun buku 2024 penuh bisa lebih menarik lagi,” paparnya. Nafan merekomendasikan
accumulative buy untuk UNTR dan AALI dengan target harga terdekat masing-masing Rp 28.150 per saham dan Rp 6.725 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Putri Werdiningsih