JAKARTa. Pelaku industri makanan dan minuman meminta keran impor gula rafinasi tetap di buka. Mereka beralasan, kualitas gula rafinasi dalam negeri belum sebaik impor, dan karena itu dapat mempengaruhi kualitas produk. "Ini terutama untuk industri-industri makanan dan minuman skala besar. Produk gula rafinasi dalam negeri kurang bagus dipakai," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Thomas Darmawan, Selasa (15/9).Yang dimaksud industri skala besar itu, kata Thomas, seperti Nestle, Coca Cola dan Unilever. Produk-produk perusahaan asal luar negeri ini telah memiliki standar kualitas tertentu tentang penggunaan gula rafinasi.Ketua Bidang Regulasi Gapmmi Franky A. Sibarani mengaku pihaknya telah mengajukan surat resmi ke Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan tentang pengecualian impor bagi industri tertentu ini. Surat itu antara lain berisi penjelasan kualitas yang dibutuhkan industri serta usulan penentuan asal negara atau produsen importir.
5 Industri Minta Tetap Impor Gula Rafinasi
JAKARTa. Pelaku industri makanan dan minuman meminta keran impor gula rafinasi tetap di buka. Mereka beralasan, kualitas gula rafinasi dalam negeri belum sebaik impor, dan karena itu dapat mempengaruhi kualitas produk. "Ini terutama untuk industri-industri makanan dan minuman skala besar. Produk gula rafinasi dalam negeri kurang bagus dipakai," kata Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Thomas Darmawan, Selasa (15/9).Yang dimaksud industri skala besar itu, kata Thomas, seperti Nestle, Coca Cola dan Unilever. Produk-produk perusahaan asal luar negeri ini telah memiliki standar kualitas tertentu tentang penggunaan gula rafinasi.Ketua Bidang Regulasi Gapmmi Franky A. Sibarani mengaku pihaknya telah mengajukan surat resmi ke Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan tentang pengecualian impor bagi industri tertentu ini. Surat itu antara lain berisi penjelasan kualitas yang dibutuhkan industri serta usulan penentuan asal negara atau produsen importir.