KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pemeriksaan kesehatan rutin secara berkala penting dilakukan untuk mengetahui kondisi tubuh. Selain itu, pemeriksaan kesehatan secara berkala juga dapat mengantisipasi dan mencegah penyakit jenis tertentu misalnya diabetes. Pemeriksaan kesehatan secara berkala pun juga tidak hanya dilakukan bagi orang tua saja namun anak muda dengan usia 20-an tahun juga sebaiknya rutin melakukannya.
Sebab, gaya hidup anak muda saat ini terutama yang hidup di kota besar sangat dekat dengan mengonsumsi makanan-makanan tidak sehat. Lantas, apa saja jenis pemeriksaan kesehatan berkala yang harus dilakukan?
Baca Juga: Tinjau Booth Kemenkes di Jakarta Fair, Menkes : Jangan Lupa Prokes dan Lakukan Vaksin 5 Jenis pemeriksaan kesehatan rutin secara berkala
Dirangkum dari laman
Kementerian Kesehatan, berikut 5 jenis pemeriksaan kesehatan secara berkala yang penting untuk dilakukan: 1. Pemeriksaan kolesterol Pertama, pemeriksaan kesehatan rutin secara berkala adalah pemeriksaan kolesterol. Penyakit yang disebabkan oleh kadar kolesterol yang tinggi diantaranya serangan jantung dan stroke. Makanan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol di antaranya adalah makanan berlemak, seperti daging dan jeroan kambing. Kadar kolesterol bisa dikatakan normal apabila berada pada tingkat dibawah 200 mg/dL.
Baca Juga: Ada Indikasi Banyak Lab Tak Laporkan Hasil Tes PCR, Ini Ancaman Sanksi dari Kemenkes 2. Pemeriksaan gula darah Selanjutnya, pemeriksaan gula darah juga menjadi pemeriksaan kesehatan rutin secara berkala yang harus dilakukan. Saat melakukan pemeriksaan gula darah, disarankan berpuasa minimal 8 jam sebelum pemeriksaan dilakukan. Hasil Pemeriksaan Gula Darah harus diperhatikan:
- Kadar Gula Darah yang normal berada pada tingkat 70-100 mg/dL
- Pra-Diabetes pada tingkat 100-125 mg/dL
- Diabetes pada tingkat 126 mg/dL
3. Cek tekanan darah Cek tekanan darah juga menjadi pemeriksaan kesehatan rutin yang perlu dilakukan secara berkala. Pemeriksaan tekanan darah adalah salah satu cara mendeteksi dini risiko hipertensi, stroke, dan penyakit jantung. Pastikan juga tekanan darah berada pada tingkat normal, yaitu pada 120/80 agar jauh dari serangan penyakit Hipertensi dan juga Hipotensi. Angka hasil pemeriksaan dinyatakan “normal” apabila di bawah 140/90 mmHg.
Baca Juga: Label Hitam di PeduliLindungi, Ancaman Kemenkes, dan Sanksi Bagi Lab yang Tidak Patuh 4. Pemeriksaan fungsi paru Pemeriksaan fungsi paru dilakukan untuk mendiagnosa adanya gangguan paru-paru atau tidak. Jenis tindakan lainnya meliputi mengukur volume paru, mekanisme paru, dan juga kemampuan difusi paru. Saat memeriksa fungsi paru, akan diketahui jumlah pernapasan yang terjadi selamat kurang lebih 1 menit. Normalnya, usia dewasa akan bernapas sebanyak 16-20 kali dalam waktu semenit. 5. Pemeriksaan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) Terakhir, pemeriksaan kesehatan rutin secara berkala yakni pemeriksaan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB).
Mengukur berat badan dan tinggi badan akan mendapatkan nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai penentu apakah berat badan dan tinggi badan sudah ideal atau berisiko terkena penyakit tidak menular. Namun, pengukuran IMT tidak berlaku terhadap atlet, ibu hamil, dan penimbunan cairan yang tidak normal di kaki serta perut. Demikian, pemeriksaan kesehatan rutin secara berkala yang penting untuk dilakukan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News