KONTAN.CO.ID - Karpet atau sering juga disebut sebagai permadani, turut menyumbangkan keindahan ruangan yang luar biasa. Pola unik, desain menarik dengan warna-warna akan memberikan sentuhan akhir menawan dari sebuah ruangan. Di rumah, bila karpet digelar di ruang keluarga yang menjadi pusat kehidupankeluarga dan hiburan, akan membuat hidup suasana. Demikian pula di ruang komunal seperti lounge atau ruangan makan, lobby, karpet tentu akan lebih menyempurnakan desain dan penampilan secara utuh. Tentu saja untuk mendapatkan karpet yang baik, harganya bisa mahal sekali. Nah, berikut ini karpet termahal di dunia versi Kontan. Siapa tahu, ada yang mau memindahkannya ke rumah.
Nama | : | The Rothschild Tabriz |
Tahun dibuat | : | Abad ke-16 |
Negara Asal | : | Iran |
Harga | : | US$ 2,4 juta (Kurs US$ 1 = Rp 15.000, maka nilainya setara dengan Rp 36 miliar) |
Keterangan | : | - Karpet Persia Barat yang dibuat pada abad ke-16 dengan panjang 20 kaki ini dibuat dengan sangat bagus. Tidak heran kalau pada masa Perang Dunia pertama, karpet ini dijarah oleh Nazi dari keluarga Rothchild, Austria sampai selesai Perang Dunia kedua. Motif karpet Tabriz klasik ini identik dengan medali besar yang indah dikelilingi anggur dan bunga berbentuk spiral yang digambar secara rumit. Motof medali ini kemudian menjadi inspirasi bari para pengrajin dan desainer karpet di Iran hingga abad ke-17. Pada lelang yang diselenggarakan balai lelang Christie, karpet ini semula ditawarkan dengan harga US$ 400.000, tetapi kemudian Sheikh al-Thani dari Qatar membeli karpet ini seharga US$ 2,4 juta. Karpet-karpet antik dan mahal ini bisa dilihat di Musium Seni Islam di Daha, Qatar, karena sejak tahun 2009, museum ini terbuka untuk umum. |
Sumber foto | : | researchgate.com |
Nama | : | The Silk Isfahan Rug of |
Tahun dibuat | : | Abad ke-17 |
Negara Asal | : | Iran |
Harga | : | US$ 4,45 juta (Kurs US$ 1 = Rp 15.000, maka nilainya setara dengan Rp 66,75 miliar) |
Keterangan | : | - Isfahan, Ispahan, Sepahan, Esfahan atau Hispahan, adalah nama sebuah kota yang terletak di kaki pegunungan Zagros, Iran. Kota Isfahan terkenal sebagai kota penghasil karpet berkualitas dunia sejak abad ke-15. Karena infasi Afghanistan pada tahun 1722, maka produksi karpet Isfahan pun dihentikan. Desain yang paling populer a tanaman merambat atau bunga yang biasanya merah, biru atau nila pada latar belakang gading. Elemen desain dan motif populer lainnya termasuk vas, taman dan desain pohon kehidupan, motif Shah Abbasi, dan potongan bergambar. Inspirasi untuk desain karpet berasal dari motif dan pola tradisional, alam, puisi dan penyair besar, tetapi juga dari sejarah arsitektur yang kaya dari kota; masjid terkenal Shah Lutf Allah menjadi inspirasi bagi banyak karpet yang dibuat di kota besar ini. Panjang karpet ini 1,6 meter dengan lebar 1,1 meter menjadikan karpet termahal di dunia kalau dihitung per meter. Pada tahun 2013, Balai lelang Christie, di Inggris melelang karpet ini, terjual dengan harga US$ 4,45 juta. Kini karpet tersebut tersimpan di Musium Seni Islam di kota Dakha, Qatar. |
Sumber foto | : | tableaurug.com |
Nama | : | Pearl Carpet of Baroda |
Tahun dibuat | : | Tahun 1865 |
Negara Asal | : | India |
Harga | : | US$ 5,5 juta (Kurs US$ 1 = Rp 15.000, maka nilainya setara dengan Rp 82,5 miliar) |
Keterangan | : | - Pearl Carpet Baroda atau karpet mutiara Baroda sempat menggemparkan dunia, karena semua situs berita di seluruh dunia menulis kemunculan karpet ini. Sebelumnya, karpet ini juga menggegerkan dunia saat dipamerkan pada tahun 1902-1903 di India dan pada 1985 pada sebuah pameran di Amerika Serikat. Pada bulan Maret 2009, saat krisis ekonomi melanda sebagian besar negara berkembang, karpet Baroda ini muncul di rumah lelang Sotheby di Doha, Qatar, karpet berukuran panjang 2,64 meter dan lebar 1,73 meter ini, terjual kepada penawar anonim dengan harga US$ 5,5 juta. Karpet ini disulam dengan manik-manik, mutiara dan dihiasi batu mulia seperti zamrud, rubi dan berlian berwarna emas. Para ahli memperkirakan karpet yang terbuat dari kain sutra ini disulam dengan sekitar 2,2 juta mutiara dan manik-manik. Karpet mutiara Baroda ini dibuat pada tahun 1865 atas perintah Sang Maharaja India terkaya-Baroda Khanda Rao. Rencananya, karpet ini akan dihadiahkan sebagai penghias makam Nabi Muhammad SAW yang ada di Medinah, Saudi Arabia. Ketika karpet siap untuk dikirim, Sang Maharaja keburu meninggal sehingga karpet ini tidak pernah sampai ke Medinah. |
Sumber foto | : | sothebys.com |
Nama | : | A Kirman "Vase" Carpet |
Tahun dibuat | : | Abad ke-16 |
Negara Asal | : | Iran |
Harga | : | US$ 9,59 juta (Kurs US$ 1 = Rp 15.000, maka nilainya setara dengan Rp 143,85 miliar) |
Keterangan | : | - Karpet Kirman. Seperti namanya Karpet Kirman atau Karpet Kerman, adalah karpet yang berasal dari Iran Selatan yang dibuat pada abad ke-16. Hingga separuh pertama dari abad ke-20, karpet kirman ini dipasarkan di Eropa dan Amerika dengan nama Kermanshah. Karpet Kirman ini adalah karpet Persia tradisional, ciri khasnya adalah kaya akan warna dari zat pewarna serat alami. Menggunakan simpul asimetris pada lilitan kapas dengan lekuk-lekuk wol berat yang ditarik lurus dan benang sutera atau kapas, sehingga karpet ini tahan terhadap abrasi. Skema warna yang ditampilkan pada karpet ini adalah salah satu yang terkaya dan paling bervariasi yang ditemukan di karpet Persia. Sedangkan polanya dicirikan dengan gambar bunga serta daun palem besar dan vas yang bertebaran di setiap bidang karpet. Karpet berukuran panjang 11 kaki 1 inci dan lebar 5 inci ini pada lelang yang diselenggarakan balai lelang Christie di Inggris berhasil terjual kepada seorang pembeli anonim dengan harga US9,59 juta. |
Sumber foto | : | christies.com |
Nama | : | The Clark Sickle-Leaf Carpet |
Tahun dibuat | : | Abad ke-17 |
Negara Asal | : | Iran |
Harga | : | US$ 33,8 juta (Kurs US$ 1 = Rp 15.000, maka nilainya setara dengan Rp 507 miliar) |
Keterangan | : | - Corcoran Clark Sickle-Leaf adalah karpet Persia karpet yang dibuat pada abad ke-17. Karpet yang menggambarkan hiasan tanaman rambat yang melingkar penuh dengan bunga-bunga ini, merupakan warisan William Clark, senator industri Amerika yang meninggal pada tahun 1925. Di samping karena usianya yang sudah hampir 4 abad, karpet ini juga menampilkan keindahan seni dan kelangkaannya. Galeri Seni Corcoran pernah menampilkan karpet ini pada pameran di galerinya tahun 2006, kemudian menyimpan karpet berukuran panjang 8 kaki dan lebar 6 kaki ini untuk beberapa waktu lamanya. Pada tahun 2013, tiba-tiba saja balai lelang Southeby’s menawarkan karpet ini bersamaan dengan dilelangnya 20 karpet lain. Dalam lelang tersebut, dibuka dengan harga US$ 5 juta, akan tetapi penawar anonim kemudian menutup dan memenangkan karpet ini dengan harga US$ 33 juta. Menurut dugaan pengamat, karpet ini terbang ke negara muslim di sekitar Teluk Persi. |
Sumber foto | : | washingtonpost.com |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Deni RIaddy