5 Kota tertua di Indonesia



KONTAN.CO.ID - Indonesia dengan kota-kota yang bertebaran di setiap pulau, merupakan berkah keajaiban alam dan budaya. Keindahan alam, keanekaragaman hayati serta banyaknya tempat yang dijadikan tujuan wisata menjadi magnet yang menarik wisatawan untuk datang, mengetahui dan mempelajarinya. Tak kalah pentingnya adalah kota-kota yang tersebar begitu banyak ini, usianya sudah berabad-abad, sehingga memiliki sejarah dan peninggalan yang sangat bermanfaat untuk dipelajari oleh para wisatawan. Berikut ini adalah 5 kota tertua di Indonesia versi Kontan. 

Kota  : Medan
Propinsi : Sumatera Utara
Usia/Tanggal Lahir : 428 tahun / 1 Juli 1590
Luas wilayah : 265,10 km2
Jumlah Penduduk  : 2.210.624 jiwa
Pendapatan Asli Daeran (PAD) : Rp 2,1 triliun
Keterangan : - Kota Medan adalah kota terbesar di luar Pulau Jawa dan menjadi ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Pelabuhan Belawan dan Bandar Udara Internasional Kuala Namu yang melayani kota Medan  termasuk bandara terbesar kedua di Indonesia. Tidak salah kalau Medan disebut sebagai pintu gerbang Indonesia sebelah barat. Medan juga merupakan kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan bandara dengan kereta api. Berhadapan langsung dengan Selat Malaka, menjadikan kota Medan sebagai kota perdagangan, industri dan bisnis yang sangat penting.
    - Medan berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh Guru Patimpus di pertemuan Sungai Deli dan Sungai Babura. Pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan Kesultanan Deli, sebuah kerajaan Melayu.. Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari Inggris pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah Hindia Belanda memberikan status kota dan menjadikannya pusat pemerintahan Karesidenan Sumatera Timur. Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran.
    - Sebagai kota besar, sudah konsekuensi logis kalau kemudian Kota Medan menjadi kota multietnis dengan penduduknya yang terdiri dari orang-orang dengan latar belakang budaya dan agama yang berbeda-beda. Selain Melayu sebagai penghuni awal, Medan didominasi oleh etnis Jawa, Batak, Tionghoa, Mandailing, dan India. Mayoritas penduduk Medan bekerja di sektor perdagangan, sehingga banyak ditemukan ruko (rumah toko) di berbagai sudut kota. Di samping kantor-kantor pemerintah provinsi, di Medan juga terdapat kantor-kantor konsulat dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Malaysia dan Jerman.
Sumber foto : pemkomedan.go.id

Kota  : Semarang
Propinsi : Jawa Tengah
Usia/Tanggal Lahir : 471 tahun / 2 Mei 1547
Luas wilayah : 373.67 km2
Jumlah Penduduk  : 1.570.097 jiwa
Pendapatan Asli Daeran (PAD) : Rp 5,17 triliun
Keterangan : - Sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang adalah kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Medan dan  Bandung. Gedung pencakar langit mulai berbermunculan di sudut-sudut kota. Pesatnya pembangunan di Kota Semarang berbadning lurus dengan pesatnya penduduk dan tingkat kemacetan lalu lintas. Area metropolitan Kedungsapur (Kendal, Demak, Ungaran, Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga), dengan jumlah penduduk yang mencapai 6 juta jiwa, menjadikan wilayah metropolis keempat terpadat setelah Jabodetabek, Gerbangkertosusilo (Surabaya) dan Bandung Raya.
    - Semarang pada mulanya adalah daerah pesisir yang dijadikan pelabuhan bernama Pragota (kini Bergota), bagian dari Kerajaan Mataram Kuno (abad ke-6). Sebagai pelabuhan dengan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil sebagai akibat dari pengendapan. Gugusan pulau-pulau kecil ini sekarang menyatu membentuk daratan Semarang Bawah. Disekitar Pasar Bulu memanjang ke Pelabuhan Simongan, tempat Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan masjid yang sampai sekarang masih bisa dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).
    - Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu tumbuhlah pohon asam yang jarang (bahasa Jawa: asem arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu yang kemudian menjadi Semarang.
Sumber foto : semarangkota.go.id

Kota  : Jakarta
Propinsi : DKI Jakarta
Usia/Tanggal Lahir : 491 tahun / 22 Juni 1527
Luas wilayah : 7.659,02 km2
Jumlah Penduduk  : 10.199.700 jiwa
Pendapatan Asli Daeran (PAD) : Rp 44,56 triliun
Keterangan : - Terletak di pesisir bagian barat laut Pulau Jawa, Jakarta pada jaman dahulu dikenal dengan nama Sunda Kelapa, Jayakarta dan Batavia. Sebutannya memiliki keistimewaan karena Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta  (DKI Jakarta) merupakan ibu kota Negara Kesatan Republik Indonesia. Sebagai ibu kota, Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia. Bahkan di dunia internasional pun Jakarta memiliki julukan J-Town. Populer juga dengan nama The Big Durian karena dianggap kota yang sebanding dengan New York City (Big Apple).
    - Nama Jakarta merupakan kependekan dari Jayakarta, dari Bahasa Sansekerta yang artinya “Kota Kemenangan” atau “Kota Kejayaan”. Sebutan Jayakarta diberikan oleh orang-orang Demak dan Cirebon dibawah pimpinan Fatahillah atau Faletehan setelah menyerang dan menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada 22 Juni 1527. Jakarta resmi menjadi daaerah tingkat I setingkat provinsi pada tahun 1959 dengan gubernur pertama Soemarno Sosroatmodjo. Sebelumnya, Jakarta adalah sebuah kotapraja, bagian dari Provinsi Jawa Barat. Adapun sebutan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) diberlakukan mulai tahun 1961. 
    - Sebagai ibu kota negara, Jakarta adalah kota yang menjadi pusat bisnis, politik dan kebudayaan. Menjadi kantor pusat bagi perusahaan BUMN, perusahaan swasta dan perusahaan asing. Jakarta juga menjadi tempat kedudukan lembaga pemerintahan dan secretariat ASEAN. Dilayani oleh dua Bandar udara; Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdana Kusuma serta tiga pelabuah laut; Tanjung Priok, Sunda Kelapa dan Ancol, Jakarta adalah kota yang tak pernah tidur. Kemacetan dan banjir masih menjadi masalah besar bagi warga Jakarta.
Sumber foto : jakarta.go.id

Kota  : Magelang
Propinsi : Jawa Tengah
Usia/Tanggal Lahir : 1.111 tahun / 11 April 907
Luas wilayah : 18,12 km²
Jumlah Penduduk  : 138.271 jiwa 
Pendapatan Asli Daeran (PAD) : Rp. 233,54 miliar
Keterangan : - Sejarah Kota Magelang bermula dari desa perdikan Mantyasih, sekarang dikenal dengan nama Kampung Meteseh di kelurahan Magelang. Ada 3 prasasti yang dijadikan rujukan penelusuran riwayat Kota Magelang ini, prasasti Poh, prasasti Gilikan dan prasasti Mantyasih. Ketiga prasasti tersebut ditulis di atas lempengan tembaga. Dalam prasasti yang ditulis pada zaman Mataram saat pemerintahan Raja Rake Watukura Dyah Balitung (898-910 M) tersebut, disebutkan adanya Desa Mantyasih yang berubah menjadi Meteseh dan Desa Glanggang yang kemudian lebih dikenal dengan nama Magelang.
    - Magelang dijadikan pusat pemerintahan setingkat kabupaten saat dikuasai Inggris pada abad ke-18. Bupati pertamanya Mas Ngabehi Danukromo yang selanjutnya merintis berdirinya Kota Magelang dengan membangun alun-alun, pendopo tempat tinggal bupati serta sebuah Masjid. Setelah Inggris ditaklukan Belanda, Magelang dijadikan pusat lalu lintas perekonomian. Karena letak Kota Magelang juga strategis dengan udara nyaman dan pemandangan indah, maka oleh Pemerintah Hindia Belanda, Kota MAgelang dijadikan Kota Militer.
    - Kota Magelang, dikenal juga karena pendidikannya. Bukan hanya di Jawa Tengah, bahkan dalam skala nasional pun,  Kota Magelang sangat diperhitungkan dalam bidang pendidikannya. Karena mampu mengalahkan kota-kota lain yang difavoritkan. Akademi Angkatan Darat (dahulu AKABRI) menjadi salah satu kebanggan warga Magelang. Selain itu ada Akademi Militer yang merupakan tempat seleksi Tiga Angkatan TNI sebelum diterima di AAD, AAU dan AAL. 
Sumber foto : magelangkota.go.id

Kota  : Palembang
Propinsi : Sumatera Selatan
Usia/Tanggal Lahir : 1.335 tahun / 17 Juni 683 
Luas wilayah : 358,55 km2
Jumlah Penduduk  : 1.724.354 jiwa
Pendapatan Asli Daeran (PAD) : Rp 1,55 triliun
Keterangan : - Kota Palembang selain menjadi ibu kota kerajaan Buddha terbesar di Asia Tenggara, juga dikenal sebagai pusat kerajaan Sriwijaya yang mendominasi Nusantara dan Semenanjung Malaya ketika masih dikuasai bangsa Portugis pada abad ke-9. Tetapi, pada tahun1025, serangan Rajendra Chola dari Kerajaan Chola melumpuhkan kekuatan Sriwijaya dan menjadikan kota ini hanya menjadi pelabuhan sedwerhana yang tidak berarti lagi bagi para pedagang asing.
    - Kesultanan Palembang dimulai pada tahun 1659 dengan raja pertama Sri Susuhunan Abdurrahman. Sistem pemerintahan kesultanan ini kemudian dihapus oleh pemerintah Hindia Belanda pada 1823. Selanjutnya dibagi menjadi dua karesidenan. Pemukiman pun dibagi menjadi dua daerah; Ilir dan Ulu. 
    - Kota Palembang merupakan kota terbesar kedua di Sumatera setelah Medan. Ibu kota Sumatera Selatan ini terus berbenah diri. Hasilnya, masyarakat Palembang tidak lama lagi akan menikmati kereta api layang (LRT), sirkuit motor GP di kawasan Jaka Baring dan sirkuit F1 di kawasan Tanjung Api-api. Di dunia internasional, Palembang dikenal sebagai Venice of the East atau Vanesia dari timur. Maka tidak heran, pada 2005 Presiden (saat itu) Susilo bambang Yudhoyono menjadikan Kota Palembang sebagai Kota Wisata Air.
Sumber foto : palembang.go.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Deni RIaddy