Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (5—9 Februari 2018) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI Keenam Atas pengaitan namanya dalam kasus KTP-el, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) didampingi Ani Yudhoyono melaporkan Firman Wijaya, pengacara Setya Novanto, ke Bareskrim atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah. "Kalau ada yang nanya, apakah bisa berhasil, bisa menang, apakah saya akan kalah? Saya bisa kalah kalau yang saya hadapi ini sebuah konspirasi besar," kata SBY dalam konferensi pers di DPP Demokrat, Jakarta, Selasa (6/2). Ketidakyakinan SBY bahwa laporannya akan ditindaklanjuti Bareskrim Polri disebabkan laporannya terhadap mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar setahun lalu juga mandek. Meski demikian, "Saya masih percaya pada Kabareskrim, Kapolri, dan Presiden. Mudah-mudahan beliau mendengar suara hati saya, untuk menindaklanjuti yang saya adukan," katanya. Laporan SBY diterima Bareskrim Polri dengan Laporan Polisi Nomor LP/187/II/2018/Bareskrim tertanggal 6 Februari 2018.
5 Newsmaker: Dari SBY hingga Fadli Zon
Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (5—9 Februari 2018) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka. Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden RI Keenam Atas pengaitan namanya dalam kasus KTP-el, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) didampingi Ani Yudhoyono melaporkan Firman Wijaya, pengacara Setya Novanto, ke Bareskrim atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah. "Kalau ada yang nanya, apakah bisa berhasil, bisa menang, apakah saya akan kalah? Saya bisa kalah kalau yang saya hadapi ini sebuah konspirasi besar," kata SBY dalam konferensi pers di DPP Demokrat, Jakarta, Selasa (6/2). Ketidakyakinan SBY bahwa laporannya akan ditindaklanjuti Bareskrim Polri disebabkan laporannya terhadap mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar setahun lalu juga mandek. Meski demikian, "Saya masih percaya pada Kabareskrim, Kapolri, dan Presiden. Mudah-mudahan beliau mendengar suara hati saya, untuk menindaklanjuti yang saya adukan," katanya. Laporan SBY diterima Bareskrim Polri dengan Laporan Polisi Nomor LP/187/II/2018/Bareskrim tertanggal 6 Februari 2018.