Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (10—14 Oktober 2016) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah meminta maaf atas penyataannya mengenai surat Al Maidah ayat 51. Namun, "Ini negara hukum, orang kalau sudah laporin ya silakan proses. Kan ada UU-nya, iya kan, penistaan agama ada dasar UU-nya. Silakan bagian hukum memproses," ujar Basuki di RPTRA Bhineka di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (13/10). Majelis Ulama Indonesia pun sudah memaafkan. Namun, pada Jumat (14/10), sejumlah ormas keagamaan dengan jumlah massa cukup besar berdemo di depan Balai Kota sejak sekitar pukul 14.00 hingga pukul 16.00 menuntut agar Ahok ditindak. Ahok menegaskan lagi bahwa dirinya tidak ada niat menyinggung Islam dan Al Quran. Ia mengingatkan lagi program-programnya yang dinilainya pro terhadap umat Islam. "Kamu kira bohong- bohongan gitu kami bangunin masjid, naikin haji marbut? Bukan kami mau riya (pamer) ya," kata dia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (14/10). Dia menyebut beredarnya video dirinya di media sosial yang mengutip isi dari kitab suci sudah tidak sesuai dengan konteks.
5 Newsmakers: Dari Ahok hingga Arcandara
Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (10—14 Oktober 2016) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah meminta maaf atas penyataannya mengenai surat Al Maidah ayat 51. Namun, "Ini negara hukum, orang kalau sudah laporin ya silakan proses. Kan ada UU-nya, iya kan, penistaan agama ada dasar UU-nya. Silakan bagian hukum memproses," ujar Basuki di RPTRA Bhineka di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (13/10). Majelis Ulama Indonesia pun sudah memaafkan. Namun, pada Jumat (14/10), sejumlah ormas keagamaan dengan jumlah massa cukup besar berdemo di depan Balai Kota sejak sekitar pukul 14.00 hingga pukul 16.00 menuntut agar Ahok ditindak. Ahok menegaskan lagi bahwa dirinya tidak ada niat menyinggung Islam dan Al Quran. Ia mengingatkan lagi program-programnya yang dinilainya pro terhadap umat Islam. "Kamu kira bohong- bohongan gitu kami bangunin masjid, naikin haji marbut? Bukan kami mau riya (pamer) ya," kata dia di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (14/10). Dia menyebut beredarnya video dirinya di media sosial yang mengutip isi dari kitab suci sudah tidak sesuai dengan konteks.