Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (18—22 Desember 2017) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka Hadi Tjahjanto, Panglima TNI Akhirnya, Hadi Tjahjanto menganulir kebijakan Panglima TNI yang sebelumnya yang akan memutasi 85 perwira tinggi TNI. Terkait keputusan tersebut, Marsekal Hadi menjelaskan, sejak resmi menjabat sebagai panglima TNI, ia telah melaksanakan evaluasi secara berkesinambungan terhadap sumber daya manusia. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan tantangan tugas. "Kedua, dasar untuk penilaian sumber daya manusia adalah profesionalitas dan merit system," kata Hadi. Ketiga, lanjut Hadi, petunjuk administrasi terkait pembinaan karier prajurit TNI sudah baku. Semuanya berdasarkan profesionalitas merit system yang selalu dilakukan di tubuh TNI. "Tidak ada istilah di dalam pembinaan karier adalah like and dislike," kata Hadi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (20/12). Melalui surat keputusan baru ini, rotasi terhadap 16 perwira tinggi TNI yang sebelumnya dilakukan Gatot dinyatakan tidak ada. Salah satu perwira tinggi yang batal dirotasi adalah Letjen TNI Edy Rahmayadi. Edy sebelumnya dirotasi Gatot dari jabatan Pangkostrad menjadi Perwira Tinggi Mabes TNI AD dalam rangka pensiun dini. Namun, rotasi itu dinyatakan tidak ada dan Edy tetap menjabat Pangkostrad. Namun, Edy tetap mundur dari jabatan itu karena akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara.
5 Newsmakers: Dari Airlangga hingga Anies
Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (18—22 Desember 2017) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka Hadi Tjahjanto, Panglima TNI Akhirnya, Hadi Tjahjanto menganulir kebijakan Panglima TNI yang sebelumnya yang akan memutasi 85 perwira tinggi TNI. Terkait keputusan tersebut, Marsekal Hadi menjelaskan, sejak resmi menjabat sebagai panglima TNI, ia telah melaksanakan evaluasi secara berkesinambungan terhadap sumber daya manusia. Hal itu untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan tantangan tugas. "Kedua, dasar untuk penilaian sumber daya manusia adalah profesionalitas dan merit system," kata Hadi. Ketiga, lanjut Hadi, petunjuk administrasi terkait pembinaan karier prajurit TNI sudah baku. Semuanya berdasarkan profesionalitas merit system yang selalu dilakukan di tubuh TNI. "Tidak ada istilah di dalam pembinaan karier adalah like and dislike," kata Hadi di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (20/12). Melalui surat keputusan baru ini, rotasi terhadap 16 perwira tinggi TNI yang sebelumnya dilakukan Gatot dinyatakan tidak ada. Salah satu perwira tinggi yang batal dirotasi adalah Letjen TNI Edy Rahmayadi. Edy sebelumnya dirotasi Gatot dari jabatan Pangkostrad menjadi Perwira Tinggi Mabes TNI AD dalam rangka pensiun dini. Namun, rotasi itu dinyatakan tidak ada dan Edy tetap menjabat Pangkostrad. Namun, Edy tetap mundur dari jabatan itu karena akan maju dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara.