Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (16—20 Oktober 2017) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta Membuka pekan ini, kita disambut dengan ucapan “pribumi” Anies Baswedan. Ceritanya, seusai dilantik sebagai Gubernur DKI, Anies menyampaikan pidato, yang antara lain, "Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan (dijajah). Kini telah merdeka, saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Anies dalam pidato politiknya di Halaman Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/10). Sontak, istilah “pribumi” ini menjadi perbincangan, bahkan Inisiator Gerakan Pancasila Jack Boyd Lapian melaporkan Anies ke Bareskrim pada Selasa (17/10). Boyd menilai, pernyataan Anies telah memecah belah Pancasila. Lebih lanjut, Boyd mengatakan, akan lebih tepat jika Anies menyebut warga negara Indonesia, bukan pribumi. Anies menjelaskan, kata "pribumi" yang dia sampaikan dalam pidato politiknya terkait dengan masa penjajahan Belanda di Indonesia, termasuk Jakarta. Dia tidak merujuk penggunaan kata tersebut di era sekarang. "Oh, istilah itu (pribumi) digunakan untuk konteks pada era penjajahan karena saya menulisnya juga pada era penjajahan dulu," kata Anies. Oo!
5 Newsmakers: Dari Anies hingga Fadli Zon
Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (16—20 Oktober 2017) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta Membuka pekan ini, kita disambut dengan ucapan “pribumi” Anies Baswedan. Ceritanya, seusai dilantik sebagai Gubernur DKI, Anies menyampaikan pidato, yang antara lain, "Dulu kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan (dijajah). Kini telah merdeka, saatnya kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri," ujar Anies dalam pidato politiknya di Halaman Balai Kota DKI Jakarta, Senin (16/10). Sontak, istilah “pribumi” ini menjadi perbincangan, bahkan Inisiator Gerakan Pancasila Jack Boyd Lapian melaporkan Anies ke Bareskrim pada Selasa (17/10). Boyd menilai, pernyataan Anies telah memecah belah Pancasila. Lebih lanjut, Boyd mengatakan, akan lebih tepat jika Anies menyebut warga negara Indonesia, bukan pribumi. Anies menjelaskan, kata "pribumi" yang dia sampaikan dalam pidato politiknya terkait dengan masa penjajahan Belanda di Indonesia, termasuk Jakarta. Dia tidak merujuk penggunaan kata tersebut di era sekarang. "Oh, istilah itu (pribumi) digunakan untuk konteks pada era penjajahan karena saya menulisnya juga pada era penjajahan dulu," kata Anies. Oo!