Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (24—28 Agustus 2015) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan. Komjen Pol Budi Waseso, Kepala Bareskrim Polri Nama Komjen Budi Waseso mencuat ke media terkait dengan seleksi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Buwas mengatakan, pimpinan KPK yang lolos haruslah bukan calon yang di-“stabilo merah”. Kalau ternyata ada yang lolos, Polri akan melakukan penegakan hukum. Budi Waseso mewanti-wanti, “Saya sudah bilang dari awal, jika nanti kami menegakkan hukum terhadap mereka (capim KPK yang dapat catatan merah dari Polri) ya jangan dianggap kriminalisasi, rekayasa, catat itu.” Pasalnya, menurut Budi, Polri melakukan penelusuran rekam jejak atas permintaan pansel. Sudah begitu kerja Bareskrim adalah resmi, tidak main-main, datanya otentik. Budi tidak mau kerjanya hanya dianggap sekadar formalitas. “Jadi, jika nanti kami menegakkan hukum terhadap mereka (capim KPK yang dapat catatan merah dari Polri) ya jangan dianggap kriminalisasi, rekayasa, catat itu,” ujar Budi.
Fuad Bawazier, Mantan Menteri Keuangan Mantan Menteri Keuangan era Orde Baru, Fuad Bawazier, meyakini tidak ada niat dari pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk membuat perekonomian RI terpuruk. Meski begitu, dia melihat ada sejumlah titik kesalahan fatal. "Kesalahan fatal dan konyol. Kenapa? Sudah tahu harga BBM (bahan bakar minyak) bakal turun trennya, dia malah men-trigger inflasi. Jadinya, daya beli konsumsi turun," ucap Fuad. Kebijakan tersebut merupakan kesalahan strategis pemerintah. Sementara itu, pemerintah sudah tahu bahwa kekuatan ekonomi terbesar RI adalah konsumsi rumah tangga. "Jadi, soal menaikkan harga BBM, bukan masalah berani, tetapi lo (kamu) enggak ngerti. Akhirnya, kau memulai, kau yang susah, kau yang harus mengakhiri," ucap Fuad.
Betti Alisjahbana, Pansel calon pimpinan KPK Menanggapi pernyataan soal calon pimpinan KPK yang berstabilo merah yang disampaikan Komjen Budi Waseso, Juru Bicara Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) menyatakan telah menerima informasi mengenai satu calon pimpinan KPK yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri. "Kami pastikan tidak akan lolos seleksi," ujarnya. Ada 19 calon pimpinan KPK yang lolos sampai ke tahap wawancara akhir dan tes kesehatan. Hasil dari kedua tes itu akan disandingkan oleh pansel sebagai penilaian akhir sebelum dikerucutkan menjadi delapan calon dan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo pada 31 Agustus 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News