Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (3—7 Agustus 2015) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj kembali terpilih memimpin Nahdlatul Ulama (NU) hingga 2020. Dari berita di media disebutkan bahwa Said Aqil Siradj menghimpun 287 suara dalam sidang voting pemilihan ketua tanfiziah Pengurus Besar NU di Alun-alun Jombang, Kamis (6/8/2015). Di bawahnya ada As'ad Ali dengan 107 suara dan KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah) 10 suara. Sidang pemilihan yang dipimpin Sekretaris Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jatim, Akhmad Muzakki, sebenarnya akan melakukan pemilihan tahap kedua karena syarat maju dalam pemilihan tahap kedua bagi As'ad Ali adalah 99 suara. Namun, mantan pimpinan Badan Intelijen Negara (BIN) itu memilih mundur dari pemilihan, dan memilih mendukung Said Aqil Siraj. "Saya memilih mundur dari pemilihan tahap kedua, dan akan mendukung sepenuhnya KH Said Agil Siraj untuk kembali memimpin NU," kata As'ad.
5 Newsmakers: Dari Said hingga Suryadharma
Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (3—7 Agustus 2015) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka selama sepekan. Said Aqil Siradj, Ketua Umum PB NU Said Aqil Siradj kembali terpilih memimpin Nahdlatul Ulama (NU) hingga 2020. Dari berita di media disebutkan bahwa Said Aqil Siradj menghimpun 287 suara dalam sidang voting pemilihan ketua tanfiziah Pengurus Besar NU di Alun-alun Jombang, Kamis (6/8/2015). Di bawahnya ada As'ad Ali dengan 107 suara dan KH Sholahudin Wahid (Gus Sholah) 10 suara. Sidang pemilihan yang dipimpin Sekretaris Pengurus Wilayah NU (PWNU) Jatim, Akhmad Muzakki, sebenarnya akan melakukan pemilihan tahap kedua karena syarat maju dalam pemilihan tahap kedua bagi As'ad Ali adalah 99 suara. Namun, mantan pimpinan Badan Intelijen Negara (BIN) itu memilih mundur dari pemilihan, dan memilih mendukung Said Aqil Siraj. "Saya memilih mundur dari pemilihan tahap kedua, dan akan mendukung sepenuhnya KH Said Agil Siraj untuk kembali memimpin NU," kata As'ad.