Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (2—5 Januari 2018) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pernyataan politik 2018 di Kantor Sekretariat DPC Partai Demokrat, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/1). Dalam penyataan politiknya SBY menyoroti pengaruh media sosial, terutama memasuki tahun politik 2018 dan 2019. Menurut SBY, media sosial adalah dunia yang nyaris tidak tersentuh oleh hukum dan aturan sehingga sering muncul berita hoaks dan fitnah. "Pihak yang kuat juga sering menggunakan media sosial untuk menghabisi lawan politiknya," kata SBY. Selain itu, yang juga disoroti oleh SBY adalah penyelenggaraan pilkada 2018 dan pemilu 2019 dapat terselenggara dengan baik dan pemerintah dapat mengatasi gangguan terhadap kedua pesta demokrasi itu. Bukan hanya itu, SBY juga menyampaikan perihal netralitas aparat negara dalam suatu pemilihan umum. "Partai Demokrat mengingatkan netralitas negara, termasuk BIN (Badan Intelijen Negara), Polri, Kejaksaan, dan TNI, mutlak adanya. Negara harus netral dan tidak boleh berpihak," kata SBY.
5 Newsmakers: Dari SBY hingga Djoko Setiadi
Dalam sepekan banyak peristiwa terjadi, banyak tokoh pembuat berita yang datang dan pergi. Mungkin saja ada peristiwa lama yang muncul dengan tokoh baru, bisa juga peristiwa baru dengan tokoh lama. Selama sepekan (2—5 Januari 2018) telah terjadi berbagai kemungkinan. Inilah lima newsmakers yang membuat kita tidak bisa berpaling dari mereka Susilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pernyataan politik 2018 di Kantor Sekretariat DPC Partai Demokrat, Jalan Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/1). Dalam penyataan politiknya SBY menyoroti pengaruh media sosial, terutama memasuki tahun politik 2018 dan 2019. Menurut SBY, media sosial adalah dunia yang nyaris tidak tersentuh oleh hukum dan aturan sehingga sering muncul berita hoaks dan fitnah. "Pihak yang kuat juga sering menggunakan media sosial untuk menghabisi lawan politiknya," kata SBY. Selain itu, yang juga disoroti oleh SBY adalah penyelenggaraan pilkada 2018 dan pemilu 2019 dapat terselenggara dengan baik dan pemerintah dapat mengatasi gangguan terhadap kedua pesta demokrasi itu. Bukan hanya itu, SBY juga menyampaikan perihal netralitas aparat negara dalam suatu pemilihan umum. "Partai Demokrat mengingatkan netralitas negara, termasuk BIN (Badan Intelijen Negara), Polri, Kejaksaan, dan TNI, mutlak adanya. Negara harus netral dan tidak boleh berpihak," kata SBY.