5 Ramalan Top Warren Buffett untuk Investor di 2025



KONTAN.CO.ID - Warren Buffett adalah salah satu investor paling terkenal di dunia. Nasihat bijaknya diikuti oleh banyak orang saat mereka berusaha mengukur arah pasar saham.

Dengan pemilihan umum AS 2024 yang telah berlalu dan tahun baru di depan mata, warga Amerika mungkin bertanya-tanya ke mana arah pasar saham menurut Oracle of Omaha. 

Mengutip GoBankingRates, sebuah video YouTube oleh Wealth Navigator membagikan wawasan utama dari Buffett tentang apa yang harus diharapkan oleh investor Amerika di tahun 2025. Apa saja prediksinya?


1. Inflasi Mungkin Terus Berperan dalam Pasar

Inflasi berdampak langsung pada daya beli masyarakat. Konsumen dan bisnis sama-sama tidak kebal terhadap tekanan inflasi. Menurut Forbes, bagi konsumen, uang tunai mereka tidak dapat bertahan lama dan bisnis menghadapi peningkatan pengeluaran.

“Inflasi sangat merugikan investasi dan penting untuk berhati-hati di mana Anda menyimpan modal Anda,” kata Buffett. 

Buffett terus mempromosikan filosofinya yang membumi untuk mengambil pendekatan jangka panjang dalam berinvestasi. Ia merekomendasikan untuk fokus pada bisnis dengan nilai intrinsik (bukan nilai pasar), karena tekanan inflasi dapat memengaruhi kinerja saham pada tahun 2025. 

Jalan menuju tingkat inflasi yang diinginkan masih bergelombang, menurut Federal Reserve Bank of Atlanta, jadi ini adalah sesuatu yang harus dipantau di tahun baru.

Baca Juga: 5 Metode Warren Buffett untuk Kelompok Kelas Menengah yang Ingin Kaya Raya

2. Pasar Mungkin Menghadapi Zona Gelembung

Kenaikan di pasar saham biasanya merupakan hal yang baik. Namun, pertumbuhan nilai yang cepat dapat menciptakan gelembung pasar di mana kenaikan segera diikuti oleh kontraksi yang cepat.

Buffett memperkirakan bahwa pasar saham mungkin menghadapi zona gelembung pada tahun 2025. 

Menurut Buffett, cara yang baik untuk melawan zona gelembung ini adalah dengan memprioritaskan investasi pada bisnis yang stabil daripada saham spekulatif. Yang terakhir mungkin menggoda, tetapi kerugian dapat memburuk bahkan di pasar yang relatif stabil.

Baca Juga: Warren Buffett Bocorkan 5 Pola Pikir yang Bisa Ubah Nasib Masyarakat Miskin

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie