MOMSMONEY.ID - Lima tahun berdiri,
education technology (edtech) Cakap meluncurkan laporan dampak atawa
Impact Report
2023. Laporan yang bertajuk
Breaking Barriers to Boderless Education ini berisikian capaian dampak sosial oleh perusahaan teknologi berbasis pendidikan. Pada laporan kali ini, Cakap menyoroti upaya mengikis batasan dalam akses pendidikan berkualitas, serta memperluas jangkauan usia dan kawasan siswa yang memperoleh manfaat Cakap. Tomy Yunus, CEO & Co-Founder Cakap, mengatakan, Cakap memiliki misi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Indonesia lewat akses pendidikan yang lebih inklusif ke seluruh Indonesia.
Perjuangan tim Cakap telah tumbuh menjadi komunitas dengan lebih 4,5 juta siswa dan hampir 2.300 guru yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia. "Capaian dalam angka tersebut bukan hanya statistik tetapi lebih dari itu, mewakili kehidupan yang disentuh, impian yang dirawat, serta masa depan yang diubah," kata Tomy dalam keterangan tertulis, Senin (3/6). Baca Juga:
Edtech Cakap Beri Sesi Fun Learning untuk Anak Penyandang Kanker Peringati HUT ke-5 Peluncuran dampak laporan ini juga dihadiri oleh komisaris Cakap, Gita Wirjawan. Dalam sambutannya, Gita menyebutkan, pendidikan akan tetap menjadi sektor yang strategis. Sebab pendidikan menjadi kunci dalam membangun peradaban suatu bangsa. Dari sisi pendanaan, Dennis Pratistha
Chief Investment Officer Mandiri Capital Indonesia bilang, berinvestasi pada institusi perusahaan rintisan masih menarik, meski terdapat dinamika pasca pandemi. Prospek sektor edtech juga Dennis nilai masih positif. Hal ini didukung oleh seiring dengan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan pertumbuhan penduduk ekonomi menengah. "Mereka akan lebih bersedia berinvestasi dalam pendidikan yang berkualitas," kata Dennis. Selain itu Indonesia bisa memberikan katalis positif, seperti potensi globalisasi yang tinggi. Di ASEAN Indonesia menempati posisi kedua tertinggi dalam jumlah mahasiswa yang belajar ke luar negeri. Jumlahnya 18,6% dari total mahasiswa di ASEAn-6 yang pergi keluar negeri untuk belajar. Laporan dampak tahun ini, Cakap menggandeng Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan lembaga penelitian Advisia. Cakap menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan pada empat poin, ke-4 pendidikan berkualitas, poin 5 kesetaraan gender ke dalam naungan dampak, poin 8 pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, serta poin 10 berkurangnya kesenjangan.
Baca Juga: EdTech Cakap Kolaborasi dengan Microsoft, Cetak Talenta Digital Siap Kerja Tahun ini Cakap berupaya mewujudkan nilai-nilai tersebut sehingga bisa berdampak pada berbagai aspek baik sosial, ekonomi, maupun lingkungan (
impact value chain). Sepanjang 2023, Cakap memperluas dampak dengan merambah cakupan yang lebih luas, salah satunya dengan memberi akses pendidikan bagi siswa di Timor Leste.
Lebih dari 15.000 pelajar dari kelompok rentan dan terpinggirkan di Nusa Tenggara Timur, Papua dan Sumatera Utara telah memiliki akses lebih untuk mendapatkan pendidikan melalui inisiatif Cakap. Selain itu, cakupan segmen usia siswa juga semakin luas. Dengan adanya Cakap Kids Academy, yang diperuntukkan bagi siswa mulai usia empat tahun dan tes kemampuan bahasa. Tidak hanya memperluas segmen pasar, materi kursus serta cakupan geografisnya. Cakap juga mengambil langkah penting dalam menjadikan inisiatif Cakap Untuk Bangsa (CUB) menjadi sebuah yayasan di tahun 2024. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Danielisa Putriadita