KONTAN.CO.ID - Ketika asupan gula, lemak, hingga garam melebihi batas yang dianjurkan, tubuh akan memberikan tanda-tanda tertentu yang tidak boleh Anda abaikan. Mengutip dari
Healthline, garam mengandung sekitar 40 persen sodium/natrium dan 60 persen klorida. Sodium sendiri adalah mineral yang berfungsi untuk menunjang kinerja otot dan saraf. Sedangkan garam secara keseluruhan, berfungsi untuk membantu menjaga keseimbangan cairan dan mineral tubuh.
Kekurangan maupun kelebihan garam tidak baik untuk tubuh. Mengingat banyaknya makanan tinggi garam saat ini, kejadian tubuh terlalu banyak mengonsumsi garam lebih sering terjadi. Merangkum
Cleveland Clinic dan
RSUD Sawahlunto, berikut ini tanda-tanda tubuh Anda kelebihan garam.
Baca Juga: Anda Punya Kolesterol Tinggi? Ini 11 Obat Alami Penurun Kolesterol yang Bisa Dicoba Tubuh terlihat bengkak
Salah satu fungsi garam adalah menyerap air. Ketika terlalu banyak asupan sodium, tubuh akan mengalami retensi cairan yakni air tertahan di dalam tubuh. Kondisi tersebut akan membuat tubuh terasa bengkak dan sembab di sekitar mata dan perut. Selain mata dan perut, kaki dan tangan juga bisa mengalami pembengkakan akibat kelebihan garam.
Makanan terasa hambar
Karena sering mengonsumsi makanan asin, Anda akan mengalami perubahan pada indera pengecap. Lidah akan terbiasa dengan makanan asin dan gurih akibat konsumsi makanan tinggi garam yang berlebihan. Akibatnya, Anda akan merasa makanan menjadi lebih hambar ketika tidak diberi garam yang banyak.
Sering buang air kecil dan haus
Tanda tubuh kelebihan garam selanjutnya adalah sering buang air kecil (BAK). Urin akan berwarna kuning pucat yang terlihat normal, namun kondisi ini bisa menjadi pertanda bahwa ginjal Anda bermasalah. Selain sering BAK, sering merasa haus juga menjadi tanda tubuh Anda kelebihan asupan garam, khususnya setelah makan makanan yang asin.
Baca Juga: 5 Manfaat Imunisasi Buat Kesehatan Anak dan Dampaknya Jika Tidak Imunisasi Sakit kepala
Sering sakit kepala menjadi salah satu tanda tubuh kelebihan garam selanjutnya. Kandungan natrium dalam garam akan mempengaruhi ukuran pembuluh dara sehingga membuat aliran darah ke otak menjadi terganggu. Ketika darah tidak dapat mengalir dengan lancar, khususnya ke otak, Anda bisa mengalami sakit kepala.
Tekanan darah naik
Konsumsi makanan tinggi garam dapat membuat tekanan darah menjadi naik sementara bahkan dapat memicu penyakit hipertensi. Oleh sebab itu, penderita hipertensi disarankan untuk mengurangi konsumsi garam. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menimbulkan penyakit lain seperti stroke hingga gangguan jantung. Mengingat efek buruk yang ditimbulkan, sebaiknya Anda mulai memperhatikan asupan garam harian Anda. Berdasarkan rekomendasi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes), asupan garam harian yang disarankan yakni 2000 miligram atau 5 gram garam (natrium/sodium) atau setara dengan 1 sendok teh garam per hari.
Selain membatasi konsumsi garam, jangan lupa untuk menambah asupan makanan sehat seperti sayur dan buah, serta melakukan olahraga rutin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News