5 isu ini wajib disimak sebelum pembukaan pasar



JAKARTA. Sejumlah isu hangat disinyalir akan mempengaruhi pergerakan pasar pagi ini (17/7). Berikut lima rangkumannya:

- Pemerintah geber pembangunan infrastrukturPemerintah terus berusaha mengejar ketertinggalan pembangunan di sektor infrastruktur. Targetnya, di semester dua ini sejumlah proyek infrastruktur senilai lebih Rp 8 triliun bakal mulai digarap.Fokus proyek ini pada pembangunan infrastruktur perdesaan, meliputi perumahan, irigasi, dan air minum di 11.000 desa.- Diskon besar obligasi negaraHarga surat utang negara (SUN) semakin anjlok. Kemarin, harga seluruh seri acuan SUN terdiskon besar-besaran. Alhasil, yield SUN pun melonjak.     

Ambil contoh, yield SUN acuan 10 tahun, kemarin, sudah sebesar 8,21%, tertinggi sejak Maret 2011. Alhasil, pemerintah harus menambah ongkos lebih besar lagi, untuk membayar bunga utang ini.Bukan hanya pemerintah, korporasi pun ikut menanggung efeknya. Ongkos berutang makin mahal, karena imbal hasil obligasi korporasi mengacu SUN acuan.- Posisi IHSG Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat. IHSG naik 0,18% ke 4.644,04 pada Selasa (16/7). Meski naik, investor asing mencatat net sell Rp 56,99 miliar. Indeks MSCI Asia Pacific pun naik tipis 0,6% ke 135,70.- Posisi rupiahRupiah melanjutkan pelemahan. Pasangan USD/IDR di pasar spot, Selasa (16/7), menguat 0,28% menjadi 10.103 dibanding sehari sebelumnya. Dollar Amerika Serikat (AS) di kurs tengah Bank Indonesia (BI) juga naik 0,11% menjadi 10.030.- Posisi Wall StreetBursa AS terjatuh dari level rekor pada transaksi perdagangan tadi malam (16/7). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,4% menjadi 1.676,26.Kondisi serupa juga terjadi pada indeks Dow Jones Industrial Average yang turun 0,2% menjadi 15.451,85. Pada transaksi perdagangan tadi malam, ada 5,5 miliar saham yang berpindah tangan. Angka tersebut 15% di bawah volume transaksi rata-rata tiga bulanan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie