LONDON. Inggris kini juga tengah mengalami masalah berat akibat krisis finansial global. Berdasarkan laporan yang dirilis oleh perusahaan akuntansi dan kebangkrutan KPMG, sekitar 5.000 perusahaan Inggris kemungkinan besar akan mengalami kebangkrutan pada tahun ini akibat memburuknya perekonomian. KPMG juga bilang, jumlah perusahaan yang akan kolaps diprediksi akan melonjak 55% dari tahun 2008 yang jumlahnya mencapai 3.225. Perusahaan yang bergerak di sektor consumer goods akan mengalami tekanan paling hebat melebihi industri lainnya. Pasalnya, tingkat kepercayaan pembelian konsumen masih berada di level bawah. Sementara, perusahaan retail yang bangkrut pada bulan Januari akan semakin meroket. Bahkan kenaikannya bisa mencapai empat kali lipat dibanding periode yang sama tahun 2008. "Adanya penurunan ini sangat menekan perekonomian. Tidak ada satu pun sektor industri yang terhindar dari dampak krisis global ini. Kami memprediksi, jumlah perusahaan yang harus melakukan restrukturisasi angkanya melonjak signifikan," papar Jim Tucker, Konsultan Kebangkrutan KPMG.
5.000 Perusahaan di Inggris Terancam Gulung Tikar
LONDON. Inggris kini juga tengah mengalami masalah berat akibat krisis finansial global. Berdasarkan laporan yang dirilis oleh perusahaan akuntansi dan kebangkrutan KPMG, sekitar 5.000 perusahaan Inggris kemungkinan besar akan mengalami kebangkrutan pada tahun ini akibat memburuknya perekonomian. KPMG juga bilang, jumlah perusahaan yang akan kolaps diprediksi akan melonjak 55% dari tahun 2008 yang jumlahnya mencapai 3.225. Perusahaan yang bergerak di sektor consumer goods akan mengalami tekanan paling hebat melebihi industri lainnya. Pasalnya, tingkat kepercayaan pembelian konsumen masih berada di level bawah. Sementara, perusahaan retail yang bangkrut pada bulan Januari akan semakin meroket. Bahkan kenaikannya bisa mencapai empat kali lipat dibanding periode yang sama tahun 2008. "Adanya penurunan ini sangat menekan perekonomian. Tidak ada satu pun sektor industri yang terhindar dari dampak krisis global ini. Kami memprediksi, jumlah perusahaan yang harus melakukan restrukturisasi angkanya melonjak signifikan," papar Jim Tucker, Konsultan Kebangkrutan KPMG.