50% anggaran Tour de Flores dialokasikan ke media



JAKARTA. Tour de Flores resmi dibuka untuk kali kedua pada Rabu (5/7). Ajang balap sepeda yang turut mengembangkan destinasi wisata di kancah dunia ini diharap berdampak positif pada pesona daerah timur. Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, agar anggaran pagelaran yang diselenggarakan enam hari ini dialokasikan untuk media value.

"Anggaran yang dikeluarkan paling besar untuk media value, yakni untuk mempromosikan Flores. Kalau bisa alokasinya 50% untuk media value," ujar Arief di Balairung Kementerian Pariwisata, kemarin (5/6).

Sebelumnya, Tour de Flores bertujuan menyedot perhatian dunia bahwa Flores dan wilayah lain di NTT adalah destinasi wisata yang menarik. Lewat even besar seperti TdF, Flores menjadi berita yang menarik. Misalnya saja, ajang TdF sudah tercatat di kalender UCI, sebuah organisasi internasional di bidang lomba sepeda profesional.


"Jika pada cabang sepakbola profesional ada FIFA, olahraga sepeda internasional memiliki UCI. Atlet dan semua orang di dunia bisa membaca jadwal itu dan menemukan nama "Tour de Flores" di kalender UCI," jelas Arief.

Pemerintah menggelar ajang ini karena belajar dari kesuksesan penyelenggaraan Tour de France. Dilaksanakan pertama kali 19-24 Mei 2016, TdF berhasil menyedot perhatian publik seperti terlihat dari berita di media massa dan trending topics selama lima hari di media sosial. Tahun lalu, jumlah wisman yang mengunjungi NTT mencapai 112.433 orang, naik 15% dari tahun sebelumnya.

Pemprov NTT menargetkan jumlah wisatawan tahun 2017 menembus satu juta, naik dari 882.395 tahun 2016. Tak hanya itu, wisatawan domestik juga sudah banyak yang melancong ke Flores.

Pada 2016, jumlah wisatawan Nusatantara (wisnus) yang melancong ke NTT 769.962. Dengan penerbangan langsung Garuda untuk rute Jakarta-Labuan Bajo dan penambahan armada sejumlah maskapai penerbangan, wisnus yang datang ke NTT tahun ini bakal melampaui satu juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie