JAKARTA. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menemukan 50 titik potensi migas yang belum dikembangkan. BP Migas memperkirakan cadangan migas yang ada di situ mencapai 277 juta barel untuk minyak dan 5,5 triliun kaki kubik untuk gas. Struktur baru ini diharapkan dapat mulai berkontribusi meningkatkan cadangan dan produksi migas nasional dalam lima tahun ke depan. Data di BP Migas, 50 titik itu tersebar di 24 wilayah kerja eksplorasi dan eksploitasi di seluruh Indonesia. "Kami berharap pengembangan struktur penemuan tersebut dapat berjalan sesuai dengan rencana sehingga bisa berkontribusi untuk produksi nasional secepatnya," ujar Hardiono, Wakil Kepala BP Migas dalam situs BP Migas. Memang untuk mengeksplorasi di 50 titik itu investasinya sangat besar. Hardiono menggambarkan, saat ini di kawasan timur Indonesia ada 21 pemboran sumur eksplorasi yang belum berhasil menemukan hidrokarbon dalam jumlah ekonomis. Padahal, investasi yang sudah dibenamkan mencapai US$ 1,3 miliar. "Risiko di sektor migas besar dan belum tentu ekonomis," katanya.
50 titik sumber migas punya cadangan besar
JAKARTA. Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menemukan 50 titik potensi migas yang belum dikembangkan. BP Migas memperkirakan cadangan migas yang ada di situ mencapai 277 juta barel untuk minyak dan 5,5 triliun kaki kubik untuk gas. Struktur baru ini diharapkan dapat mulai berkontribusi meningkatkan cadangan dan produksi migas nasional dalam lima tahun ke depan. Data di BP Migas, 50 titik itu tersebar di 24 wilayah kerja eksplorasi dan eksploitasi di seluruh Indonesia. "Kami berharap pengembangan struktur penemuan tersebut dapat berjalan sesuai dengan rencana sehingga bisa berkontribusi untuk produksi nasional secepatnya," ujar Hardiono, Wakil Kepala BP Migas dalam situs BP Migas. Memang untuk mengeksplorasi di 50 titik itu investasinya sangat besar. Hardiono menggambarkan, saat ini di kawasan timur Indonesia ada 21 pemboran sumur eksplorasi yang belum berhasil menemukan hidrokarbon dalam jumlah ekonomis. Padahal, investasi yang sudah dibenamkan mencapai US$ 1,3 miliar. "Risiko di sektor migas besar dan belum tentu ekonomis," katanya.