50 Unit Kendaraan Tempur Bradley AS Segera Meluncur ke Ukraina



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) telah memastikan rincian paket bantuan militer barunya ke Ukraina pada hari Kamis (5/1). Paket akan bernilai US$2,8 miliar atau sekitar Rp 43,8 triliun dan mencakup 50 unit kendaraan tempur lapis baja Bradley.

Satu hari sebelumnya, Presiden Joe Biden mengatakan bahwa mengirim Bradley ke Ukraina dipertimbangkan untuk membantu melawan invasi Rusia.

Dilansir dari Reuters, paket bantuan militer terbaru ini diharapkan akan diresmikan pada hari Jumat (6/1) waktu AS.


Pejabat terkait merinci bahwa sekitar US$800 juta di antaranya berasal dari program Pendanaan Militer Asing yang telah disisihkan untuk membantu Ukraina. 

Dananya berasal dari Otoritas Penarikan Presiden (PDA) untuk Ukraina, badan yang memungkinkan AS untuk mentransfer alat pertahanan seperti Humvee, truk, dan amunisi dari cadangan negara dengan cepat tanpa persetujuan kongres di bawah koridor status darurat.

Baca Juga: Jenderal Rusia: Pasukan Rusia Menghancurkan Lebih dari 230 Target Militer di Ukraina

Lima puluh unit Bradley jadi menu utama bantuan kali ini. Bradley merupakan kendaraan lapis baja diproduksi oleh BAE Systems dan telah digunakan sebagai kendaraan tempur utama Angkatan Darat AS untuk membawa pasukan di medan perang sejak pertengahan 1980-an.

Angkatan Darat AS diketahui memiliki ribuan Bradley dan dipercaya dapat memberi Ukraina lebih banyak daya tembak di medan perang.

Meskipun demikian, pemerintah Ukraina masih berharap agar AS mau mengirimkan tank Abrams sesuai yang mereka minta beberapa bulan terakhir.

Ukraina telah berulang kali meminta sekutu Barat untuk memberikan kendaraan tempur yang lebih berat seperti tank Abrams dari AS atau tank Leopard buatan Jerman.

Presiden Ukraina, Vlodomyr Zelenskiy, bahkan sampai mempertanyakan mengapa para sekutunya di Barat masih belum mengirimkan tank kepada mereka.

Baca Juga: Terima Bantuan Kendaraan Lapis Baja dari Barat, Ukraina Meminta Tambahan Tank

"Ini adalah sesuatu yang mengirimkan sinyal yang jelas ke semua mitra kami. Tidak ada alasan rasional mengapa Ukraina belum disuplai dengan tank oleh Barat," kata Zelenskiy dalam pengarahan harian Rabu (4/1) malam.

Pengiriman puluhan unit Bradley ini tentu mendapat kecaman dari Rusia. Duta Besar Rusia di Washington mengatakan keputusan ini justru menunjukkan bahwa AS belum mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan berbahaya dan provokatif mereka di Ukraina.

"Tidak ada lagi pembicaraan tentang transfer senjata yang bersifat defensif. Tindakan pemerintah (AS) menunjukkan kurangnya keinginan untuk penyelesaian politik," kata Duta Besar Anatoly Antonov.

AS memang sangat rajin mengirim senjata ke Ukraina dan dianggap Rusia sebagai upaya untuk memperpanjang perang. 

Beberapa sistem senjata yang telah dikirim di antaranya adalah Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan istem Rudal Permukaan-ke-Udara Tingkat Lanjut Nasional (NASAMS). AS juga sudah berjanji akan mengirim sistem rudal Patriot untuk mengusir serangan rudal dan drone Rusia.