52% surat suara pemilu sudah dicetak



JAKARTA. Pelaksanaan Pemilu Legislatif 2014 tinggal 49 hari lagi. Saat ini, produksi logistik seperti surat suara calon anggota DPR RI, DPD RI, DPRD, sudah mencapai 52% dari total 15 paket yang ditenderkan kepada perusahaan.

"Pada Senin, produksi surat suara sudah mencapai 52% dan distribusinya sebanyak 22% menyebar. Prioritas utama untuk Papua, Papua Barat, Maluku yang terjauh," ujar Kepala Biro Logistik KPU, Boradi di Jakarta, Rabu (19/2).

Menurut Boradi, produksi surat suara untuk Papua, Papua Barat, dan Maluku sudah rampung. Dijadwalkan, bongkar muatan surat suara dari kapal yang membawanya sampai ke pelabuhan di Ambon pada 21 Februari 2014.


Produksi surat suara yang sudah selesai untuk provinsi lain adalah Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Selatan. Sementara produksi surat suara untuk Sulaweesi selatan sudah sampai sekitar 60%.

Dalam pengadaan logistik Pemilu 2014, KPU membuka lelang 21 paket pengadaan logistik secara terbuka, antara lain meliputi jasa pencetakan dan distribusi surat suara, pengadaan dan distribusi tinta, sidik jari, dan alat bantu tuna netra.

Pemenang lelang 15 paket pencetakan dan distribusi surat suara yaitu PT Macananjaya Cemerlang, PT Granesia, PT Pura Barutama (dua paket), PT Gramedia, PT Temprint (dua paket), PT International Media Web Printing.

Selain itu, PT Balai Pustaka Persero, PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, PT Temprina Media Grafika (dua paket), CV Arya Duta, dan CV Titian Ilmu.

Tender pencetakan surat suara dan distribusinya menggunakan pagu anggaran Rp 841.167.728.000 dengan total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp 345.098.567.836. KPU menghemat anggaran APBN Rp 415.021.008.880.

Sementara pengadaan dan jasa pencetakan dan distribusi tinta sidik jari pemilu terdiri dari empat paket dimenangkan oleh CV Tridaya Pratama, PT Intimas Wisesa dan PT Tintamas Tita Surya (2 paket).

Dari empat paket ini nilai pagunya Rp 24.608.364.000 dan total HPS sebesar Rp 20.683.350.191. Total harga penawaran sendiri sebesar Rp 16.275.365.574. KPU mampu menghemat APBN sebesar Rp 4.407.984.616.

Sedang pemenang lelang dua paket pekerjaan jasa pencetakan dan distribusi alat bantu tuna netra yaitu PT Roya Standard Jaya Lestari. Nilai pagunya Rp 5.592.810.000 dengan HPS Rp 5.384.338.378. Total harga penawaran Rp 3.765.542.143. Anggaran APBN jadi hemat Rp 1.618.796.235. (Yogi Gustaman)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan