KONTAN.CO.ID - KYIV. Rusia menyerbu ibu kota Ukraina, Kyiv, dengan puluhan drone pada hari Sabtu (27/5) malam. Serangan semalam suntuk ini menjadi serangan drone terbesar sejak perang dimulai. Angkatan Udara Ukraina mengatakan telah berhasil menembak jatuh 52 dari 54 drone kamikaze Rusia yang diduga merupakan buatan Iran. Namun, belum jelas jumlah pasti drone yang ditembakkan di atas Kyiv. Walikota Kyiv, Vitali Klitschko, melaporkan bahwa puing-puing drone yang berjatuhan menyebabkan satu orang tewas.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah menargetkan fasilitas militer dan infrastruktur penting di wilayah tengah Ukraina, khususnya wilayah Kyiv.
Baca Juga: Jadi Incaran Ukraina, Ternyata Seperti Ini Kehebatan Jet Tempur F-16 Buatan AS Menjelang Hari Jadi Kota Kyiv
Serangan drone yang berlangsung hingga Minggu (28/5) dini hari ini terjadi menjelang perayaan Kyiv Day, hari jadi kota tersebut yang ke 1.541 tahun. Di tahun-tahun sebelumnya, perayaan ini biasanya ditandai dengan pekan raya jalanan, konser musik, dan pameran museum. Tahun ini rangkaian acara tersebut rencananya akan tetap dilaksanakan meski dalam skala yang lebih kecil. Ironisnya, serangan pada Minggu dini hari itu terjadi setelah Ukraina mengatakan bahwa pertempuran di sekitar kota Bakhmut mulai mereda. Serhiy Popko, kepala administrasi militer Kyiv, mengatakan serangan itu dilakukan dalam beberapa gelombang, dan peringatan udara berlangsung lebih dari lima jam. "Hari ini, musuh memutuskan untuk 'memberi selamat' kepada rakyat Kyiv pada Hari Kyiv dengan bantuan UAV (kendaraan udara tak berawak) mematikan mereka," kata Popko dalam saluran Telegram pribadinya, dikutip
Reuters.
Baca Juga: Ini Kemampuan Rudal S-350 Vityaz Rusia, Diklaim Lebih Unggul dari Rudal Patriot AS Beberapa distrik di Kyiv merasakan dampak serangan drone Rusia, termasuk kawasan Pecherskyi yang menyimpan sejumlah situs sejarah.
"Di distrik Pecherskyi, kebakaran terjadi di atap gedung sembilan lantai karena puing-puing pesawat tak berawak yang jatuh, dan di distrik Darnytskyi sebuah toko rusak," lanjut Popko. Walikota Klitschko menambahkan, di distrik Holosiivskyi di bagian barat daya Kyiv, puing-puing yang berjatuhan menyebabkan gudang tiga lantai terbakar, menghancurkan sekitar 1.000 meter persegi struktur bangunan. Setelah sempat buntu selama dua bulan, serangan udara Rusia semakin intensif demi bisa mengejar ketertinggalan gencarnya serangan balasan yang dilakukan Ukraina. Gelombang serangan kini datang beberapa kali dalam seminggu dengan menargetkan situs-situs militer, termasuk pusat logistik.