6 Bulan, investasi masuk Lamongan Rp 711 M



LAMONGAN. Sampai dengan semester I tahun 2016, investasi yang sudah masuk di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, sudah tercatat mencapai sebesar Rp 711,53 miliar.

Jumlah investasi tersebut, tercatat berasal dari 721 unit perusahaan yang masuk untuk beraktivitas di Lamongan. Meski demikian, Bupati Lamongan Fadeli optimistis, nilai tersebut masih akan terus bertambah sampai dengan akhir tahun.

“Melihat indikator yang ada, saya optimistis peluang investasi yang masuk di Lamongan bisa mencapai Rp 5 triliun pada akhir tahun nanti,” ungkap Fadeli, Kamis (29/9).


Sebagai bahan perbandingan, selama 2015, nilai investasi yang masuk di Lamongan tercatat mencapai sebesar Rp 3,13 triliun.

Dengan jumlah perusahaan sebanyak 1.385 unit, yang terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 1,19 triliun, dan Penanaman Modal Asing (PMA) senilai Rp 1,03 triliun.

“Untuk itu, kami akan terus genjot program-program kebijakan dalam menggaet investor baru, seperti halnya gathering. Sehingga, dapat meyakinkan pihak investor untuk menanamkan investasinya di Lamongan,” jelasnya.

Di mana salah satu jalan yang ditempuh adalah, mengikuti 13 paket kebijakan ekonomi yang telah dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Yakni, dengan menerapkan pola penyederhanaan dan deregulasi perizinan di Lamongan.

“Pada intinya, kami siap memberikan pelayan terbaik kepada investor. Di mana perizinan investasi di Lamongan, harus dibuat lebih mudah dan murah,” tutur Fadeli.

Sementara terkait potensi investasi, Fadeli menyebut, masih ada lahan yang bisa dimanfaatkan oleh investor di sekitar daerah Pantai Utara (Pantura) Lamongan, terutama di Kecamatan Brondong.

Di sana masih terdapat sekitar 3.000 hektar lahan di tepi pantai, yang bisa dimanfaatkan di sana. Karena pada 2015, Lamongan mampu memproduksi 121.915 ton ikan di area tersebut, yang tentunya memiliki peluang industrialisasi.

Di mana sampai saat ini, dari jumlah tersebut diprediksi baru dimanfaatkan sekitar separuhnya saja alias 50% untuk konsumsi industri.

“Selain itu, ada pula wilayah tengah ke arah Jombang dan ke arah Mojokerto, yang juga sangat potensial untuk industri,” paparnya.

Untuk saat ini, Pemkab Lamongan tengah fokus dalam melipatgandakan produksi jagung yang di 2015 sebesar 324.548 ton pipilan kering, menjadi dua kali lipat melalui pertanian modern. Yang mana produksi yang melimpah itu, nantinya juga tentu membutuhkan industri dalam menampungnya. (Hamzah Arfah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia