6 bulan, penyerapan pupuk bersubsidi 4,8 juta ton



JAKARTA. PT Pupuk Indonesia mencatat kinerja yang kinclong pada semester I-2015. Berdasarkan laporan PT Pupuk Indonesia dalam rapat dengan DPR, Kamis (27/8), tercatat 4,8 juta ton penyerapan pupuk yang telah didistribusikan ke masyarakat.

Volume tersebut meningkat 6% dibandingkan periode yang sama tahun 2014. Penyerapan itu mencapai 51 % dari kewajiban mendistribusikan pupuk sebesar 9,55 juta ton sepanjang tahun ini. Sementara itu, pada semester II-2015 ini, PT Pupuk masih memiliki 1,8 juta ton pupuk yang siap didistribusikan ke masyarakat. Posisi stok ini dinilai rata-rata mencapai hampir tiga sampai empat kali lipat dari ketentuan stok nasional.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Arifin Tasrif mengatakan, penyaluran pupuk mengalami kendala dalam hal transportasi dan geografis daerah yang masih susah dilalui kendaraan. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi PT Pupuk Indonesia. Sementara itu, Arifin mengatakan untuk memantau penyaluran pupuk subsidi ke seluruh pelosok Nusantara, PT Pupuk telah melakukan sejumlah persiapan. Utamanya adalah persiapan untuk menyempurnakan Information technology (IT) atau teknologi informasi untuk mengontrol pendistribusian barang ke lini depan.


"Termasuk juga ke gudang-gudang distributor pupuk agar tetap terpantau," terang Arifin. Arifin menguraikan, jumlah stok pupuk yang ada saat ini. Ia bilang untuk pupuk urea, PT Pupuk memiliki tiga kali lipat stok dari ketentuan stok nasional yakni kurang lebih 722.000 ton, SP-36 setengah kali lipat dari ketentuan stok yakni 130.000 ton, ZA dua kali lipat dari ketentuan stok yakni 174.000 ton dan NPK dua kali lipat dari ketentuan stok yakni 340.000 ton.

"Dan organik balance hampir dua kali lipat, jadi kami optimis menghadapi semester II untuk pendistribusian pupuk," tutur Arifin. Saat ini, PT Pupuk memiliki kapasitas gudang sebesar 12,5 juta ton, artinya lebih besar daripada kewajiban menyalurkan 9,55 juta ton pupuk. Sementara itu, sampai bulan Agustus 2014 ini, PT Pupuk telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 5,729 juta ton atau sudah 59,99% dari alokasi pupuk yang wajib disalurkan pemerintah. Catatan saja, realisasi distribusi pupuk bersubsidi naik 32% pada Maret 2015 dari bulan yang sama tahun sebelumnya, terkerek oleh pengerjaan sejumlah program pemerintah seperti perbaikan irigasi dan optimasi lahan.

Realisasi distribusi ini mengalami kenaikan signifikan ke level 827.120 ton ke seluruh daerah. Kondisi ini membuktikan program-program pemerintah terutama untuk memperluas lahan pertanian mulai menunjukkan dampaknya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan