6 Cara Mengatasi Rasa Kantuk Saat Mengemudi Agar Mudik Aman



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cara mengatasi rasa kantuk saat mengemudi di perjalanan jauh untuk mudik. Bagi pemudik bisa saja merasakan kantuk saat menjalani perjalanan dengan tujuan yang jauh.

Rasa kantuk adalah sensasi mengantuk atau mengantuk yang biasanya muncul ketika tubuh merasa lelah dan siap untuk istirahat atau tidur.

Kantuk adalah bagian alami dari siklus tidur dan bangun tubuh, dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebiasaan tidur, pola makan, aktivitas fisik, dan lingkungan.


Rasa kantuk dapat dengan mudah diketahui dari aktvitas yang berlangsung dari hitungan jam maupun hari.

Baca Juga: Hati-Hati Bisa Buat Kecelakaan, Ini Tanda-Tanda & Cara Mencegah Microsleep saat Mudik

Penyebab rasa kantuk dapat bervariasi, namun beberapa faktor umum yang menyebabkan kantuk antara lain:

  • Kurang tidur atau kurang istirahat yang cukup.
  • Tidur terganggu atau tidak berkualitas.
  • Aktivitas fisik yang melelahkan.
  • Konsumsi makanan atau minuman tertentu yang dapat memengaruhi tingkat energi dan perasaan kantuk, seperti kafein dan alkohol.
  • Kondisi medis tertentu, seperti sleep apnea atau insomnia.
Saat tubuh mengalami rasa kantuk, hormon melatonin diproduksi untuk membantu mengatur siklus tidur dan bangun tubuh.

Rasa kantuk juga dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan kinerja, yang dapat berdampak pada keamanan dan produktivitas.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tubuh cukup beristirahat dan tidur yang cukup untuk menjaga kesehatan dan kinerja optimal.

Timbulnya rasa kantuk untuk perjalanan panjang seperti Mudik Lebaran dapat diatasi dengan langkah awal berikut ini.

Baca Juga: Ini Pertanda Jika Anda Terserang Kolesterol Tinggi

Simak beberapa cara mengatasi rasa kantuk di perjalanan mudik dilansir dari Sleep Foundation.

Cara mengatasi rasa kantuk saat mengemudi

1. Cukup Tidur

Kebanyakan orang dewasa berusia antara 18 dan 64 tahun harus tidur setidaknya tujuh jam sehari. Orang yang berusia lebih dari 65 tahun mungkin tidak membutuhkan banyak tidur, tetapi jatah harian yang disarankan masih minimal tujuh jam.

Orang yang tidak tidur tujuh jam setiap hari berisiko lebih tinggi terlibat dalam kecelakaan mengemudi yang mengantuk.

Remaja usia mengemudi membutuhkan sekitar delapan hingga 10 jam tidur setiap hari. Banyak remaja tidak memenuhi tolok ukur ini dan akibatnya akan merasa lebih lelah di belakang kemudi.

Jika Anda memiliki anak yang mengemudi, tekankan pentingnya tidur yang cukup dan bahaya berada di belakang kemudi saat lelah atau mengantuk.

2. Hindari Alkohol, Kafein, dan Obat

Salah satu cara mengatasi rasa kantuk adalah menghindari beberapa minuman seperti yang mengandung kafein hingga alkohol.

Minum dan mengemudi jelas menimbulkan risiko keselamatan bagi, penumpang, dan pengendara lain di jalan. Konon, alkohol dalam jumlah yang legal untuk mengoperasikan kendaraan dapat menyebabkan kantuk di belakang kemudi.

Selain itu, konsumsi lain seperti kafein yang berlebihan juga harus sangat berhati-hati jika sudah merasa lelah. Hal yang sama berlaku untuk obat resep dan obat bebas, terutama pil anti alergi, yang menyebabkan rasa kantuk.

Pastikan untuk memeriksa efek samping dari setiap obat baru sebelum mengemudi. Jika efek ini termasuk rasa kantuk, pertimbangkan untuk menggunakan transportasi umum sebagai gantinya.

3. Atur Waktu Berkendara

Salah satu cara mengatasi rasa kantuk di perjalanan adalah memilih waktu berangkat. Sebaiknya, hindari mengemudi di sore hari atau antara jam 12 pagi dan 6 pagi, saat jumlah tertinggi kecelakaan terkait kantuk terjadi.

Jika ini tidak memungkinkan, waspadalah sebaik mungkin saat berada di jalan. Perhatikan tanda-tanda peringatan bahwa merasa mengantuk, seperti melintas di jalur atau menabrak jalur bergemuruh, dan awasi pengemudi lain untuk perilaku yang sama.

4.  Rutinkan tidur siang

Tidur tidak ada yang bisa menggantikan istirahat yang cukup - bahkan jika hanya beberapa jam (atau beberapa menit!).

Pertama dan terutama, cobalah untuk mendapatkan jumlah tidur yang cukup sehingga merasa segar dan terjaga selama mengemudi dan sepanjang hari. Namun jika itu tidak mungkin, tidur siang selama setidaknya 15 hingga 30 menit sebelum Anda harus mengemudi.

Menurut sebuah studi pada tahun 2012, bahkan tidur siang singkat dapat memberikan Anda fase tidur gelombang lambat dan rapid eye movement (REM) yang dibutuhkan untuk merasa segar dan terjaga.

National Sleep Association menyarankan bahwa tidur siang sebelum mengemudi bisa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan mental selama mengemudi.

5. Pilih Musik pendamping

Sebagian musik favorit dapat membantu fokus dan tetap waspada. Putar beberapa lagu yang Anda tahu liriknya sehingga Anda dapat bernyanyi bersama dan merangsang otak.

Anda juga bisa memutar sesuatu yang energetik untuk memompa semangat dan membangunkan diri.

Baik itu musik klasik atau country, funk atau folk, mákina, atau metal, musik telah dikaitkan dengan kewaspadaan mental, yang dapat membantu Anda tetap fokus di jalan.

6. Tingkatkan kualitas Tidur

Kebersihan tidur mengacu pada kebiasaan dan praktik yang membantu memastikan jumlah tidur berkualitas tinggi yang cukup setiap malam.

Mempraktikkan kebersihan tidur yang baik dapat membantu Anda merasa lebih terjaga dan cukup istirahat di pagi hari. Aspek kunci dari kebersihan tidur yang tepat meliputi:

Anda harus berusaha untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, termasuk di akhir pekan dan saat bepergian.

Jauhkan barang elektronik portabel dari kamar tidur seperti HP, komputer dan tablet, dan televisi semuanya memancarkan cahaya biru yang dapat mengganggu tidur.

Anda dapat menggunakan layar cahaya biru yang mungkin ada di dalam ponsel/tablet untuk menguranginya. Sebagai tindakan pencegahan tambahan, jangan gunakan perangkat ini dalam waktu 30 menit sebelum tidur.

Demikian beberapa cara mengatasi rasa kantuk saat mengemudi di perjalanan jauh agar mudik aman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News