6 Jalan Tol Hutama Karya Siap Diresmikan pada Semester II-2023



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) siap meresmikan 6 jalan tol Trans Sumatera di semester 2 tahun 2023 ini. 

Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero) Budi Harto mengatakan penyelesaian enam jalan tol tersebut mencatatkan perkembangan tol di Sumatera yang baik. 

Enam jalan tol yang siap diresmikan adalah sebagai berikut:


1. Tol Sigli - Banda Aceh dengan panjang 74 km.

2. Tol Kuala Tanjung - Pematang Siantar dengan panjang 93 km. 

3. Tol Pekanbaru - Bangkinang dengan panjang 40 km.

4. Tol Bangkinang - Pangkalan dengan panjang 24,7 km. 

5. Tol Binjai - Pangkalan Brandan dengan panjang 58 km.

6. Tol Kisaran - Indrapura dengan panjang 48 km.

Baca Juga: Hutama Karya Siap Operasikan Jalan Tol Indralaya - Prabumulih Sumatera Selatan

Selain ke-enam jalan tol, Budi juga menyebut Hutama telah melanjutkan pengerjaan Tol Sicincin - Padang sepanjang 37 km yang sebelumnya sempat tertunda.

“Sicincin-Padang selesai tahun depan (2024). Ini karena baru 3 bulan lalu dimulai lagi (pekerjaannya), sekarang pembebasan lahannya sudah 86%,” ungkap Budi saat ditemui Kontan, Kamis (10/08).

Selain tol yang siap diresmikan dan dilanjutkan pengerjaannya. Hutama juga mempersiapkan tiga tol baru yang akan segera dikerjakan. 

Tol yang pertama adalah Tol Lingkar Pekanbaru dengan panjang 30,9 km. Besar investasi di dalam tol ini mencapai Rp 7,909 triliun. 

Yang kedua adalah Tol Betung-Tempino-Jambi (Dukon) dengan panjang 34 km. Besar investasi di dalam tol ini mencapai Rp 5,995 triliun. 

Dan yang ketiga adalah Tol Betung-Tempino-Jambi (Non Dukon) dengan panjang 136 km dengan nilai investasi mencapai Rp 21,273 triliun.

Baca Juga: Hutama Karya Garap Proyek Jalan di Tulungagung Senilai Rp 201,63 Miliar

“Yang dukon itu dengan APBN, non dukon dengan sistem pembiayaan yang baru, namanya pembayaran berkala berbasis layanan,” kata Budi. 

“Jadi kami modal 30% kemudian karena traffic-nya masih sangat kecil, pemerintah akan mengembalikan investasi kami selama 10 tahun,” tambahnya. 

Budi menambahkan, dengan cara itu (non-dukon) akan lebih rileks dalam penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

“Mungkin akan banyak digunakan (cara ini) ke depan, karena adanya pilihan dalam anggaran. Jadi 30% modal, 70% pinjaman yang akan diberikan selama 10 tahun,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .